Banyak Posko Mandiri Tidak Melaporkan Keadaan Pengungsi
A
A
A
KARANGASEM - Naiknya status Gunung Agung menjadi awas, membuat puluhan ribu warga Karangasem mengungsi ke berbagai daerah di Bali. Untuk menangani pengungsi ini, ketersediaan logistik dalam 30 hari ke depan tercukupi.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, masyarakat diminta untuk tidak khawatir dengan pasokan logistik ke pos pengungsian.
Dia menjamin seluruh kebutuhan logistik bagi para pengungsi bisa tercukupi selama berlangsungnya bencana Gunung Agung ini.
Tak hanya itu, ia juga meminta posko mandiri untuk melaporkan kepada petugas agar bisa didata dan memperoleh bantuan secepatnya.
"Banyak posko mandiri tidak melaporkan keberadaannya. Untuk itu saya minta posko mandiri untuk melaporkan kepada petugas agar bisa didata dan memperoleh bantuan. Jangan sampai ada anggapan pemerintah tidak memperhatikannya," terangnya di Karangasem, Kamis (28/9/2017).
Bantuan yang sudah tersedia di saat mengecek ketersediaan logistik di Pos Komando Penanggulangan Darurat Bencana Gunung Agung, Pelabuhan Cruise Tanah Ampo, Manggis, Karangasem pada saat ini di antaranya adalah beras, minyak, mie isntan, gula pasir, air mineral kemasan, selimut, matras, tikar, obat-obatan, tenda serta yang lainnya.
Bantuan logistik, lanjut Dewa Mahendra memang sangat diperlukan mengingat situasi darurat yang terjadi saat ini. Bahkan pemerintah China melalui Konjennya di Bali telah menyalurkan bantuan logistik senilai Rp699.800.000 ke Pos Komando Tanah Ampo pada Rabu 27 September 2017.
I Ketut Kanginan Subandi selaku koordinator bidang logistik Pos Komando Tanah Ampo menjelaskan, per tanggal 26 September 2017 telah masuk beras sebanyak 101.005 kg, minyak goreng sebanyak 1.991 liter, Gula Pasir 2254 kg serta bantuan lainnya.
"Untuk logistik saya kira mencukupi untuk 2 sampai 3 minggu ke depan, terlebih bantuan juga terus berdatangan hingga saat ini," katanya.
Subandi mengingatkan, apabila di posko pengungsian yang tersebar di 437 titik ketersediaan logistik telah menipis atau habis, diharapkan melaporkannya ke pos komando Tanah Ampo untuk segera didistribusikan.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, masyarakat diminta untuk tidak khawatir dengan pasokan logistik ke pos pengungsian.
Dia menjamin seluruh kebutuhan logistik bagi para pengungsi bisa tercukupi selama berlangsungnya bencana Gunung Agung ini.
Tak hanya itu, ia juga meminta posko mandiri untuk melaporkan kepada petugas agar bisa didata dan memperoleh bantuan secepatnya.
"Banyak posko mandiri tidak melaporkan keberadaannya. Untuk itu saya minta posko mandiri untuk melaporkan kepada petugas agar bisa didata dan memperoleh bantuan. Jangan sampai ada anggapan pemerintah tidak memperhatikannya," terangnya di Karangasem, Kamis (28/9/2017).
Bantuan yang sudah tersedia di saat mengecek ketersediaan logistik di Pos Komando Penanggulangan Darurat Bencana Gunung Agung, Pelabuhan Cruise Tanah Ampo, Manggis, Karangasem pada saat ini di antaranya adalah beras, minyak, mie isntan, gula pasir, air mineral kemasan, selimut, matras, tikar, obat-obatan, tenda serta yang lainnya.
Bantuan logistik, lanjut Dewa Mahendra memang sangat diperlukan mengingat situasi darurat yang terjadi saat ini. Bahkan pemerintah China melalui Konjennya di Bali telah menyalurkan bantuan logistik senilai Rp699.800.000 ke Pos Komando Tanah Ampo pada Rabu 27 September 2017.
I Ketut Kanginan Subandi selaku koordinator bidang logistik Pos Komando Tanah Ampo menjelaskan, per tanggal 26 September 2017 telah masuk beras sebanyak 101.005 kg, minyak goreng sebanyak 1.991 liter, Gula Pasir 2254 kg serta bantuan lainnya.
"Untuk logistik saya kira mencukupi untuk 2 sampai 3 minggu ke depan, terlebih bantuan juga terus berdatangan hingga saat ini," katanya.
Subandi mengingatkan, apabila di posko pengungsian yang tersebar di 437 titik ketersediaan logistik telah menipis atau habis, diharapkan melaporkannya ke pos komando Tanah Ampo untuk segera didistribusikan.
(rhs)