Disdik Buleleng Siapkan Sekolah Darurat untuk Anak Pengungsi Gunung Agung
A
A
A
BULELENG - Sejak status Gunung Agung menjadi Awas puluhan ribu warga Karangasem mengungsi ke wilayah Buleleng. Mereka yang mengungsi termasuk anak-anak yang masih sekolah.
Saat ini tercatat ada 200 anak-anak Karangasem yang status pelajar mengungsi di Buleleng. Menyikapi ini Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Buleleng akan membuat sekolah darurat.
Disdik Buleleng kini telah mulai mendata anak-anak pengungsi yang masuk sekolah, baik itu SMA/SMK, SMP, SD, bahkan PAUD, untuk di wilayah Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Kepala Disdik Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, akan menyiapkan sekolah terdekat untuk menampung siswa, yang akan ditempatkan sesuai jenjang pendidikan.
"Seluruh sekolah siap menampung siswa. Kalau memang daya tampung mepet, para pengungsi tetap diterima. Ini darurat, tidak perlu menghitung daya tampung dulu," katanya di Buleleng, Senin (25/9/2017). Dia menjelaskan, nantinya siswa akan ditampung di sekolah terdekat dari titik pengungsian.
Pihaknya mempersilahkan sekolah dengan tidak perlu memakai seragam, tidak membawa buku dan alat-alat.
"Meski mereka tidak memakai seragam kami persilahkan mereka untuk sekolah. Kondisinya ini darurat," tandasnya.
Saat ini tercatat ada 200 anak-anak Karangasem yang status pelajar mengungsi di Buleleng. Menyikapi ini Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Buleleng akan membuat sekolah darurat.
Disdik Buleleng kini telah mulai mendata anak-anak pengungsi yang masuk sekolah, baik itu SMA/SMK, SMP, SD, bahkan PAUD, untuk di wilayah Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Kepala Disdik Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, akan menyiapkan sekolah terdekat untuk menampung siswa, yang akan ditempatkan sesuai jenjang pendidikan.
"Seluruh sekolah siap menampung siswa. Kalau memang daya tampung mepet, para pengungsi tetap diterima. Ini darurat, tidak perlu menghitung daya tampung dulu," katanya di Buleleng, Senin (25/9/2017). Dia menjelaskan, nantinya siswa akan ditampung di sekolah terdekat dari titik pengungsian.
Pihaknya mempersilahkan sekolah dengan tidak perlu memakai seragam, tidak membawa buku dan alat-alat.
"Meski mereka tidak memakai seragam kami persilahkan mereka untuk sekolah. Kondisinya ini darurat," tandasnya.
(sms)