Gunung Agung Siaga, 500 Warga Karangasem Diungsikan ke Buleleng

Kamis, 21 September 2017 - 17:13 WIB
Gunung Agung Siaga,...
Gunung Agung Siaga, 500 Warga Karangasem Diungsikan ke Buleleng
A A A
BULELENG - Terjadinya gempa yang semakin intens dan dirasakan warga di sekitar Gunung Agung, membuat mereka mengungsi. Warga Desa Dukuh dan Warga Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III diungsikan ke Desa Tembok, Desa Sambirenteng, dan Desa Les, Kabupaten Buleleng.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, sampai saat ini ada 500 jiwa lebih yang sudah mengungsi ke Desa Tembok dan Desa Les, Buleleng. Semuanya berasal dari desa-desa yang ada di Kecamatan Kubu, Karangasem.

Rinciannya, 234 jiwa dari Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, kini berada di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Kemudian, 257 pengungsi yang berada Desa Tembok, Kecamatan Tejakula dan sebagian ditempatkan di Aula Kantor Desa Tembok, kebanyakan berasal dari Dusun Bahel dan Dusun Pandan Sari, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu.

Saat ini mereka menempati beberapa tenda pengungsi yang disediakan BPBD dan anggota TNI. Ada juga yang tinggal di rumah warga. Perbekel Desa Tembok Dewa Komang Yudi Astara mengatakan, pihak desa sudah mengeluarkan imbauan terkait persiapan lokasi pengungsi. Total ada lima titik pengungsian.

"Kami sudah lakukan upaya evakuasi dengan menyiapkan titik lokasi pengungsi untuk warga Dukuh dan Ban. Untuk pendataan, terus kami lakukan termasuk koordinasi dengan pihak adat dan tokoh masyarakat," katanya di Buleleng, Kamis (21/9/2017).

Dia mengatakan, lokasi para pengungsi juga tidak jauh dari permukiman. Tokoh masyarakat setempat, Dewa Putu Tjakra menyatakan, Desa Tembok dan desa sekitar yang menjadi titik pengungsian saat ini sudah siap menampung jumlah pengungsi yang diperkirakan mencapai 13 ribu lebih jiwa.

"Intinya kami sudah siap menerima warga yang mau mengungsi. Kami juga sudah lakukan kerja sama dengan BPBD dan pihak-pihak lain."

Dia mengaku bahwa daerah tersebut juga pernah menjadi lokasi pengungsian pada tahun 1963, saat Gunung Agung meletus. "Saat ini kami membuat warga yang mengungsi ini nyaman di sini seperti rumahnya sendiri."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4454 seconds (0.1#10.140)