Anggaran Rp11 Miliar, TNI Segera Buka Akses Dua Desa Terpencil
Anggaran Rp11 Miliar, TNI Segera Buka Akses Dua Desa Terpencil
A
A
A
PURWAKARTA - Anggaran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-100 di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mencapai Rp11,99 miliar. Anggaran itu rencananya digunakan untuk membuka akses jalan dua desa terpencil, yakni Desa Wanawali (Kecamatan Cibatu) dan Desa Margaluyu (Kecamatan Kiarapedes).
Alasan Kodim 0619 Purwakarta sebagai penanggung jawab TMMD ke-100 ini membidik dua desa terpencil itu beralasan karena jalan penghubung sejauh 7,2 kilometer itu nantinya cukup vital.
“Anggarannya cukup besar karena program TMMD ke-100 itu bukan perbaikan jalan, tapi membuka akses desa terpencil. Sehingga alokasi anggarannya banyak untuk kegiatan fisik. Meskipun banyak pula kegiatan-kegiatan yang sifatnya nonfisiknya,” ungkap Dandim 0619 Purwakarta Letkol Inf Ari Maulana kepada SINDOnews, Rabu (13/9/2017).
Dia menjamin, pengerjaan fisik berupa pembukaan akses jalan itu menitiktekankan pada kualitas konstruksi. Sehingga infrastruktur yang nantinya terbangun bisa bertahan cukup lama. Maka, berbagai kajian sudah dilakukan sebelumnya. Termasuk menyerap aspirasi dari bawah mengenai kebutuhan masyarakat.
Dia menyebutkan, kegiatan TMMD ke-100 ini akan dimulai akhir September 2017. Saat ini sudah memasuki proses prakegiatan selama 25 hari sebagai persiapan awal agar dalam pelaksanaannya nanti bisa berjalan sesuai harapan. Selain itu, program ini pun lebih mengedepankan kerja sama, tolong-menolong dan gotong royong antara TNI dengan masyarakat.
Sementara itu, Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara mengapresiasi keterlibatan TNI dalam pembangunan infrastruktur melalui TMMD ke-100. Dia sangat yakin kualitas pengerjaan infrastruktur secara swakelola itu dapat menghasilkan output yang berkualitas.
“Sumber anggarannya dari Pemkab Purwakarta. Tentu saja akan ada pengawasan baik oleh inspektorat maupun BPK. Tapi saya yakin dengan keterlibatan anggota TNI seperti itu, hasilnya akan sangat baik,” ungkap Dadan.
Alasan Kodim 0619 Purwakarta sebagai penanggung jawab TMMD ke-100 ini membidik dua desa terpencil itu beralasan karena jalan penghubung sejauh 7,2 kilometer itu nantinya cukup vital.
“Anggarannya cukup besar karena program TMMD ke-100 itu bukan perbaikan jalan, tapi membuka akses desa terpencil. Sehingga alokasi anggarannya banyak untuk kegiatan fisik. Meskipun banyak pula kegiatan-kegiatan yang sifatnya nonfisiknya,” ungkap Dandim 0619 Purwakarta Letkol Inf Ari Maulana kepada SINDOnews, Rabu (13/9/2017).
Dia menjamin, pengerjaan fisik berupa pembukaan akses jalan itu menitiktekankan pada kualitas konstruksi. Sehingga infrastruktur yang nantinya terbangun bisa bertahan cukup lama. Maka, berbagai kajian sudah dilakukan sebelumnya. Termasuk menyerap aspirasi dari bawah mengenai kebutuhan masyarakat.
Dia menyebutkan, kegiatan TMMD ke-100 ini akan dimulai akhir September 2017. Saat ini sudah memasuki proses prakegiatan selama 25 hari sebagai persiapan awal agar dalam pelaksanaannya nanti bisa berjalan sesuai harapan. Selain itu, program ini pun lebih mengedepankan kerja sama, tolong-menolong dan gotong royong antara TNI dengan masyarakat.
Sementara itu, Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara mengapresiasi keterlibatan TNI dalam pembangunan infrastruktur melalui TMMD ke-100. Dia sangat yakin kualitas pengerjaan infrastruktur secara swakelola itu dapat menghasilkan output yang berkualitas.
“Sumber anggarannya dari Pemkab Purwakarta. Tentu saja akan ada pengawasan baik oleh inspektorat maupun BPK. Tapi saya yakin dengan keterlibatan anggota TNI seperti itu, hasilnya akan sangat baik,” ungkap Dadan.
(rhs)
Explore More