Tubuh Nenek Sunarti Robek-Robek Diserang Kawanan Babi Hutan
A
A
A
BANJARNEGARA - Nenek Sunarti (60), warga Karangkobar, Banjarnegara, diserang kawanan babi hutan hingga tubuhnya mengalami 10 luka robek, Senin (11/9/2017). Sunarti diduga diserang kawanan babi hutan yang kelaparan saat berada di ladang.
Saat kejadian, Sunarti yang sedang berada di ladang tiba-tiba diserang babi hutan. Sunarti yang panik sempat mencoba menghalau, namun justru babi hutan terus mengamuk hingga kedua tangan dan kakinya luka. Kawanan babi hutan diduga mengalami kelaparan akibat kemarau sehingga turun ke ladang-ladang milik warga.
Sunarti yang mengalami luka serius dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banjarnegara. Sunarti mendapat 10 jahitan di tangan, kaki, dan perut. Sunarti juga mengalami trauma akbiat serangan babi hutan.
"Kami langsung tangani pasien ini, ada 10 luka robek pada tubuhnya tapi kondisinya sadar dan semoga akan cepat membaik," jelas dr Bastian dokter UGD RSUD Banjarnegara.
Kawanan babi hutan masuk ke area pertanian warga yang berjarak hanya 100 meter dari permukiman untuk mencari makan karena persediaan makan di hutan mulai menipis akibat kemarau panjang. "Babi hutan sekarang banyak turun ke perkampungan untuk mencari makan," jelas Sugeng anak Sunarti.
Saat kejadian, Sunarti yang sedang berada di ladang tiba-tiba diserang babi hutan. Sunarti yang panik sempat mencoba menghalau, namun justru babi hutan terus mengamuk hingga kedua tangan dan kakinya luka. Kawanan babi hutan diduga mengalami kelaparan akibat kemarau sehingga turun ke ladang-ladang milik warga.
Sunarti yang mengalami luka serius dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banjarnegara. Sunarti mendapat 10 jahitan di tangan, kaki, dan perut. Sunarti juga mengalami trauma akbiat serangan babi hutan.
"Kami langsung tangani pasien ini, ada 10 luka robek pada tubuhnya tapi kondisinya sadar dan semoga akan cepat membaik," jelas dr Bastian dokter UGD RSUD Banjarnegara.
Kawanan babi hutan masuk ke area pertanian warga yang berjarak hanya 100 meter dari permukiman untuk mencari makan karena persediaan makan di hutan mulai menipis akibat kemarau panjang. "Babi hutan sekarang banyak turun ke perkampungan untuk mencari makan," jelas Sugeng anak Sunarti.
(wib)