Copet Wanita Pulang Kondangan, Pria Bertato Nyaris Tewas Dimassa
A
A
A
PALEMBANG - Yulisar (43), warga Jalan A. Yani lorong Abadi RT 22, Kelurahan 8 ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, nyaris tewas diamuk massa usai mencopet di dalam angkot
Pelaku meencopet handphone smartfren dan uang tunai sebesar Rp 1,8 juta milik Siti Fatimah (51), warga Jalan Sabar Jaya Mariana 1 Banyuasin, Sumatera Selatan.
Beruntung petugas Reskrim Polisi Sektor (Polsek) SU II Palembang langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), sehingga nyawa pelaku berhasil diselamatkan dan digiring ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa handphone merk Smartfren dan senjata tajam (sajam) jenis pisau bergagang hitam dari pelaku.
Dihadapan petugas, korban mengaku, kalau dirinya saat itu baru pulang dari kondangan bersama suami dan anaknya hendak pulang ke rumahnya dengan menumpang mobil angkot jurusan Ampera-Plaju.
Tanpa rasa curiga, korban pun duduk bersebelahan dengan pelaku, dengan tas miliknya warna pink dipangku. Tak lama berselang pelaku pun turun dari angkot yang ditumpanginya.
"Sopir mobil yang ngomong pak, katanyo ibu periksa dulu tas ada dan barang yang hilang di dalam tas, pas saya cek ternyata benar HP sudah hilang," katanya.
Dikatakan dia, sontak saja sopir tersebut langsung berteriak jambret, warga yang mendengar teriakan tersebut langsung mengejar pelaku dan menghujani bogem mentah ke arah tubuh dan wajah pelaku.
"Saya tidak mempermasalahkan handphone yang dicopetnya tadi pak, tapi sopir mobil tadi langsung berteriak jambret langsung dipukuli oleh warga sekitar," terangnya.
Dirinya tidak mengetahui bagaimana pelaku bisa mengambil handphone yang berada di dalam tasnya tersebut. "Saya tak tahu, kapan dan bagaimana dia (Yulisar) mengambil barang yang ada di dalam tasnya, dan uangnya sudah dikembalikan," ungkapnya.
Sedangkan pelaku Yulisar mengaku, telah mengambil barang milik korban saat tengah berada di dalam angkot yang mereka tumpangi. "Ya pak saya mengambilnya. Dan baru kali ini melakukan aksi ini," kilah pria yang tubuhnya dipenuhi dengan tato ini.
Ketika ditanya sudah berapa kali melakukan aksinya, pelaku pun enggan untuk menjawab dan hanya menunduk lesu akibat diamuk massa.
Pelaku meencopet handphone smartfren dan uang tunai sebesar Rp 1,8 juta milik Siti Fatimah (51), warga Jalan Sabar Jaya Mariana 1 Banyuasin, Sumatera Selatan.
Beruntung petugas Reskrim Polisi Sektor (Polsek) SU II Palembang langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), sehingga nyawa pelaku berhasil diselamatkan dan digiring ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa handphone merk Smartfren dan senjata tajam (sajam) jenis pisau bergagang hitam dari pelaku.
Dihadapan petugas, korban mengaku, kalau dirinya saat itu baru pulang dari kondangan bersama suami dan anaknya hendak pulang ke rumahnya dengan menumpang mobil angkot jurusan Ampera-Plaju.
Tanpa rasa curiga, korban pun duduk bersebelahan dengan pelaku, dengan tas miliknya warna pink dipangku. Tak lama berselang pelaku pun turun dari angkot yang ditumpanginya.
"Sopir mobil yang ngomong pak, katanyo ibu periksa dulu tas ada dan barang yang hilang di dalam tas, pas saya cek ternyata benar HP sudah hilang," katanya.
Dikatakan dia, sontak saja sopir tersebut langsung berteriak jambret, warga yang mendengar teriakan tersebut langsung mengejar pelaku dan menghujani bogem mentah ke arah tubuh dan wajah pelaku.
"Saya tidak mempermasalahkan handphone yang dicopetnya tadi pak, tapi sopir mobil tadi langsung berteriak jambret langsung dipukuli oleh warga sekitar," terangnya.
Dirinya tidak mengetahui bagaimana pelaku bisa mengambil handphone yang berada di dalam tasnya tersebut. "Saya tak tahu, kapan dan bagaimana dia (Yulisar) mengambil barang yang ada di dalam tasnya, dan uangnya sudah dikembalikan," ungkapnya.
Sedangkan pelaku Yulisar mengaku, telah mengambil barang milik korban saat tengah berada di dalam angkot yang mereka tumpangi. "Ya pak saya mengambilnya. Dan baru kali ini melakukan aksi ini," kilah pria yang tubuhnya dipenuhi dengan tato ini.
Ketika ditanya sudah berapa kali melakukan aksinya, pelaku pun enggan untuk menjawab dan hanya menunduk lesu akibat diamuk massa.
(nag)