Kemarau, PDAM Tirtawening Kota Bandung Darurat Air Baku

Jum'at, 18 Agustus 2017 - 16:35 WIB
Kemarau, PDAM Tirtawening Kota Bandung Darurat Air Baku
Kemarau, PDAM Tirtawening Kota Bandung Darurat Air Baku
A A A
BANDUNG - Musim kemarau yang terjadi di wilayah Bandung raya membuat PDAM Tirtawening Kota Bandung menyatakan darurat air baku. Pasokan air baku yang berada di sumber utama terus mengalami kekeringan.

Direktur Umum PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengakui terjadi penurunan debit air baku yang diproduksi PDAM. Hingga saat ini, penurunan air di Waduk Panunjang yang menjadi sumber utama air telah terjadi penurunan sedalam 6 meter.

"Dulu ketinggian muka air itu 13 meter. Sekarang, sudah menurun menjadi 6 meter. Tapi, kita perlu periksa lagi kedalaman air yang sebenarnya," kata Sonny saat memantau langsung kondisi air di Waduk Panunjang, Kabupaten Bandung, Jumat(18/8/2017).

Dia menyebutkan, PDAM tirtawening memanfaatkan air yang tertampung di dua waduk yakni Panunjang dan Cileunca. Namun, pasokan air dari dua waduk tersebut sudah mengalami penurunan yang drastis. "Sekitar 6 meter sudah turun. 6 meter itu muka air, tapi kita harus tahu tinggal berapa lagi kedalaman waduk ini, " ungkap dia.

Dia menjelaskan, berkurangnya pasokan air baku ini sudah berdampak terhadap suplai kepada pelanggan PDAM di Kota Bandung sejak Minggu(13/8) lalu. Menurut dia, gangguan pasokan air tersebut akibat berkurangnya produksi air yang biasa 1.800 liter/detik menjadi 900 liter/detik.

"Minggu sudah ada gangguan. Biasanya masuk 1.800 liter/detik full, tapi sekarang hanya 900. Karena itu, kami cek langsung ke lapangan. Ternyata memang ada penyusutan 6 meter sekarang," ujar dia.

Pihak PDAM saat ini sedang melakukan antisipasi kekurangan air dengan melakukan komunikasi dengan PT Indonesia Power yang juga memanfaatkan air sebagai penggerak turbin.

"Pekan depan kami akan berkomunikasi dengan manajemen Indonesia Power. Mudah-mudahan pihak Indonesia Power bisa mengoprasionalkan turbin dengan semestinya. artinya, bisa dibuat caranya sepeti apa sehingga air yang bisa kita produksi bisa stabil," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7586 seconds (0.1#10.140)