Kocak, Pemain Bola Ini Wajib Goyang saat Lagu Dangdut Diputar
Kocak, Pemain Bola Ini Wajib Goyang saat Lagu Dangdut Diputar
A
A
A
BIMA - Dalam memeriahkan HUT ke-72 RI, kader Partai Perindo Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, menggelar kegiatan lomba sepak bola dangdut. Peserta lomba yang diikuti oleh bapak-bapak dan ibu-ibu yang usianya 40 tahun ke atas ini memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di pesisir Kota Bima.
Lomba dipusatkan di Kelurahan Rabangodu Selatan, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Syarat dalam perlombaan sepak bola dangdut ini adalah peserta wajib memakai sarung untuk laki-laki, sementara untuk ibu ibu diharuskan menggunakan daster.
“Melalui momen HUT Kemerdekaan ini, kami kader Partai Perindo menggelar berbagai kegiatan lomba, seperti lomba sepak bola dangdut, dengan tujuan agar seluruh kader bisa mendekatkan diri dengan masyarakat kecil menengah ke bawah,” ujar kader Partai Perindo, Dae Mejo, di lapangan pertandingan pada Kamis sore (17/8/2017).
Sepak bola dangdut ini tergolong kocak. Semua pemain diwajibkan untuk bergoyang setiap musik dangdut diputar oleh panitia meski diwaktu pertandigan sedang berlangsung. Bagi pemain yang tidak berjoget, maka wasit akan memberikan hadiah kartu kuning. Apabila peringatan kedua pemain tersebut tak mau joget, maka wasit tak segan-segan memberikan kartu merah dan dikeluarkan dari dalam lapangan pertandingan.
“Pada hari pertama pertandingan yang direncanakan akan berlangsung selama tiga hari ini, beberapa pemain sudah mendapat kartu kuning lantaran kesalahan tak berjoget saat musik dangdut diputar oleh panitia. Hal inilah yang menjadi kocak buat para penonton,” kata s Dae Mejo yang juga sponsor tunggal dalam kegiatan tersebut.
Selain itu, tak sedikit pula para pemain harus berjatuhan di lapangan pertandingan lantaran berbenturan bodi dengan pemain lawan. Hal itu membuat sorak ketawa para penonton yang merupakan warga dari berbagai wilayah.
“Rencananya kami kader Partai Perindo Kota Bima akan terus menggelar lomba lomba yang menarik dan dapat menghibur masyarakat, khusus di wilayah wilayah pelosok dan pesisir,” pungkasnya.
Lomba dipusatkan di Kelurahan Rabangodu Selatan, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Syarat dalam perlombaan sepak bola dangdut ini adalah peserta wajib memakai sarung untuk laki-laki, sementara untuk ibu ibu diharuskan menggunakan daster.
“Melalui momen HUT Kemerdekaan ini, kami kader Partai Perindo menggelar berbagai kegiatan lomba, seperti lomba sepak bola dangdut, dengan tujuan agar seluruh kader bisa mendekatkan diri dengan masyarakat kecil menengah ke bawah,” ujar kader Partai Perindo, Dae Mejo, di lapangan pertandingan pada Kamis sore (17/8/2017).
Sepak bola dangdut ini tergolong kocak. Semua pemain diwajibkan untuk bergoyang setiap musik dangdut diputar oleh panitia meski diwaktu pertandigan sedang berlangsung. Bagi pemain yang tidak berjoget, maka wasit akan memberikan hadiah kartu kuning. Apabila peringatan kedua pemain tersebut tak mau joget, maka wasit tak segan-segan memberikan kartu merah dan dikeluarkan dari dalam lapangan pertandingan.
“Pada hari pertama pertandingan yang direncanakan akan berlangsung selama tiga hari ini, beberapa pemain sudah mendapat kartu kuning lantaran kesalahan tak berjoget saat musik dangdut diputar oleh panitia. Hal inilah yang menjadi kocak buat para penonton,” kata s Dae Mejo yang juga sponsor tunggal dalam kegiatan tersebut.
Selain itu, tak sedikit pula para pemain harus berjatuhan di lapangan pertandingan lantaran berbenturan bodi dengan pemain lawan. Hal itu membuat sorak ketawa para penonton yang merupakan warga dari berbagai wilayah.
“Rencananya kami kader Partai Perindo Kota Bima akan terus menggelar lomba lomba yang menarik dan dapat menghibur masyarakat, khusus di wilayah wilayah pelosok dan pesisir,” pungkasnya.
(thm)
Explore More