Anak 8 Tahun Merawat Ibunya Penderita Kanker Stadium Akhir
A
A
A
POLEWALI MANDAR - Anak-anak seusianya punya banyak waktu untuk bermain. Namun, Herlin mengisi waktunya bermain itu untuk menjaga dan merawat ibunya yang menderita kanker stadium 4. Pulang sekolah, siswa kelas 1 sekolah dasar (SD) ini langsung ke Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Ibunya, Nurlina (36), memang sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar. Namun, Nurlina akhirnya memilih untuk pulang ke Pustu Desa Pasiang, tempat dia pertama kali dirawat oleh bidan desa. Di sini lah, Herlin yang sudah diadopsi oleh seorang bidan desa itu, mengisi waktunya untuk merawat ibunya dengan tekun dan sabar.
Saat ditemui Rabu (16/8/2017), Herlin baru pulang sekolah. Dia pun langsung menemui ibunya di ruang perawatan nipas Pustu Desa Pasiang, yang menjadi tempat tinggal sementara bersama ibunya. Mereka terpaksa bertahan di ruang berukuran 5x4 meter ini sejak beberapa hari terakhir lantaran tak punya tempat tinggal. Layaknya orang dewasa, Herlin dengan telaten membersihkan tubuh ibunya menggunakan kain basah ataupun tisu.
Menurut Nurlina, sebelum ditemukan oleh bidan desa, dia dan putrinya hidup telantar dan tinggal di gubuk milik warga. Nurlina ditinggal suaminya di Kalimantan sejak menderita kanker payudara sehingga harus pulang ke Polewali Mandar. Dia dan putrinya sering menahan lapar dan mengharap belas kasih dari para tetangga. Herlin bahkan sempat mengerjakan semua mulai dari memasak, mencuci serta merawat Nurlina. Semuanya dia lakukan lantaran ibunya sudah tak sanggup bergerak akibat penyakitnya.
Beruntung saat kondisinya makin kritis, seorang bidan bernama Fitri muncul. Fitri berbaik hati membawanya ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sayangnya karena penyakit kanker Nurlina sudah sangat parah, seluruh rumah sakit menyerah, termasuk Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo Makassar. “Pertama kali menemukan Nurlina, kondisinya sangat memprihatinkan. Namun, ada seorang malaikat kecil yang setia merawat ibunya. Saya akhirnya mengadopsi Herlin dan juga menyekolahkannya,” kata Fitri.
Ibunya, Nurlina (36), memang sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar. Namun, Nurlina akhirnya memilih untuk pulang ke Pustu Desa Pasiang, tempat dia pertama kali dirawat oleh bidan desa. Di sini lah, Herlin yang sudah diadopsi oleh seorang bidan desa itu, mengisi waktunya untuk merawat ibunya dengan tekun dan sabar.
Saat ditemui Rabu (16/8/2017), Herlin baru pulang sekolah. Dia pun langsung menemui ibunya di ruang perawatan nipas Pustu Desa Pasiang, yang menjadi tempat tinggal sementara bersama ibunya. Mereka terpaksa bertahan di ruang berukuran 5x4 meter ini sejak beberapa hari terakhir lantaran tak punya tempat tinggal. Layaknya orang dewasa, Herlin dengan telaten membersihkan tubuh ibunya menggunakan kain basah ataupun tisu.
Menurut Nurlina, sebelum ditemukan oleh bidan desa, dia dan putrinya hidup telantar dan tinggal di gubuk milik warga. Nurlina ditinggal suaminya di Kalimantan sejak menderita kanker payudara sehingga harus pulang ke Polewali Mandar. Dia dan putrinya sering menahan lapar dan mengharap belas kasih dari para tetangga. Herlin bahkan sempat mengerjakan semua mulai dari memasak, mencuci serta merawat Nurlina. Semuanya dia lakukan lantaran ibunya sudah tak sanggup bergerak akibat penyakitnya.
Beruntung saat kondisinya makin kritis, seorang bidan bernama Fitri muncul. Fitri berbaik hati membawanya ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sayangnya karena penyakit kanker Nurlina sudah sangat parah, seluruh rumah sakit menyerah, termasuk Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo Makassar. “Pertama kali menemukan Nurlina, kondisinya sangat memprihatinkan. Namun, ada seorang malaikat kecil yang setia merawat ibunya. Saya akhirnya mengadopsi Herlin dan juga menyekolahkannya,” kata Fitri.
(mcm)