Innalillah! Mahasiswa Gantung Diri Tinggalkan Surat Wasiat

YOGYAKARTA - Seorang mahasiswa di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nur Sofyanto (24) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Dia ditemukan tewas di sebuah bangunan rumah kosong di Banyunganti, Jatimulyo, Girimulyo yang tidak jauh dari rumahnya Selkasa (15/8/2017).

Di kantong celananya ditemukan pesan dalam selembar kertas. Jasad korban pertama kali ditemukan Sukartiyah ibunya sendiri. Sejak Senin (14/8/2017), korban tidak kunjung pulang.

Pada malam hari sudah dilakukan pencarian di masjid dan tempat anak-anak muda berkumpul. Namun, korban tidak ditemukan dan rekan-rekannya juga tidak ada yang tahu.

Hingga akhirnya ibu korban mencari di rumah kosong di tanah keluarga yang akan dijadikan tempat parkir obyek wisata. Saat itulah korban ditemukan tergantung atap rumah dengan seutas tali.

Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Polisi justru menemukan surat dan pesan terakhir korban kepada keluarga, masyarakat dan teman-temannya.

“Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” ujar Kapolsek Girimulyo, AKP Fahrurodin.

Korban sendiri dikenal pendiam dan aktif dalam kegiatan di masjid. Korban juga masih tercatat aktif kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di DIY.

Sehari sebelum ditemukan meninggal, korban terlihat murung. Bahkan dengan dua warga lain sudah sempat mengeluh frustrasi. “Sudah diserahkan kepada keluarganya, untuk dimakamkan,” tutur Kapolsek.

Inilah isi surat korban:
Keluarga: buat ayah bunda, maafkan aku karena mungkin aku sudah putus asa. Jaga jimi baik-baik dan keluarga kita.
Masyarakat: mohon maaf buat masyarakat Banyunganti, semoga agamanya lebih maju.
Teman-teman Semua, maaf kawan sebenarnya aku ingin seperti kalian karena melihat sukses semua.