270 Kades di Ogan Ilir Diminta Lebih Proaktif Tangani Karhutla
A
A
A
PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan memanggil 270 kepala desa (kades) di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Pemanggilan ini terkait maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.
Hal ini dikatakan Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Penanggulangan Bencana Alam Yulizar Dinotto, Senin (14/8/2017). Menurutnya, peran kades di Ogan Ilir sangat dibutuhkan dalam menanggulangi kebakaran.
"Kades yang berada di daerah rawan karhutla akan dikumpulkan di Posko Karhutla Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel," ujar dia.
Menurut dia, kades sangat berperan dalam penanggulangan karhutla. "Kita ingatkan untuk melakukan pengawasan dan mengingatkan warganya agar tidak membuka lahan dengan cara membakar."
Berdasarkan data pada akhir pekan lalu sebanyak 170 hektare lahan kosong terbakar dan dikhawatirkan terjadi lagi apabila tidak dilakukan pengawasan secara intensif. Hal ini mengingat BMKG Kota Palembang memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada Agustus-September 2017.
Selain itu, dia meminta kades dapat melakukan pendataan dan melaporkan siapa saja pemilik lahan yang ada di wilayahnya dan yang membuka lahan dengan cara membakar.
"Saya minta nanti kades melaporkan pada tim Satgas Karhutla atau Polisi kalau tahu ada yang buka lahan dengan membakar. Jangan ragu-ragu, karena jika itu terjadi akan merugikan orang banyak," ujar dia.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Agus Sunandar mengatakan, pihaknya sedang melakukan pembuatan sekat kanal di dua titik daerah rawan karhutla, yakni di Desa Simpang Rambutan dan Desa Arisanjaya, Ogan Ilir.
"Kita juga melakukan patroli secara rutin dengan membentuk tim khusus di daerah rawan karhutla," kata dia.
Hal ini dikatakan Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Penanggulangan Bencana Alam Yulizar Dinotto, Senin (14/8/2017). Menurutnya, peran kades di Ogan Ilir sangat dibutuhkan dalam menanggulangi kebakaran.
"Kades yang berada di daerah rawan karhutla akan dikumpulkan di Posko Karhutla Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel," ujar dia.
Menurut dia, kades sangat berperan dalam penanggulangan karhutla. "Kita ingatkan untuk melakukan pengawasan dan mengingatkan warganya agar tidak membuka lahan dengan cara membakar."
Berdasarkan data pada akhir pekan lalu sebanyak 170 hektare lahan kosong terbakar dan dikhawatirkan terjadi lagi apabila tidak dilakukan pengawasan secara intensif. Hal ini mengingat BMKG Kota Palembang memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada Agustus-September 2017.
Selain itu, dia meminta kades dapat melakukan pendataan dan melaporkan siapa saja pemilik lahan yang ada di wilayahnya dan yang membuka lahan dengan cara membakar.
"Saya minta nanti kades melaporkan pada tim Satgas Karhutla atau Polisi kalau tahu ada yang buka lahan dengan membakar. Jangan ragu-ragu, karena jika itu terjadi akan merugikan orang banyak," ujar dia.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Agus Sunandar mengatakan, pihaknya sedang melakukan pembuatan sekat kanal di dua titik daerah rawan karhutla, yakni di Desa Simpang Rambutan dan Desa Arisanjaya, Ogan Ilir.
"Kita juga melakukan patroli secara rutin dengan membentuk tim khusus di daerah rawan karhutla," kata dia.
(zik)