Polrestabes Bandung Selidiki Kasus Pengeroyokan Salah Sasaran Bobotoh

Selasa, 25 Juli 2017 - 18:53 WIB
Polrestabes Bandung...
Polrestabes Bandung Selidiki Kasus Pengeroyokan Salah Sasaran Bobotoh
A A A
BANDUNG - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung tengah menyelidiki kasus penganiayaan yang diduga dilakukan sekelompok oknum bobotoh terhadap Ricko Andrean (22) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage pada Sabtu malam 22 Juli 2017.

Akibat pengeroyokan yang terjadi seusai pertandingan Persib Bandung melawan Persija itu, Rico Andrean menderita luka parah. Selain luka memar, juga terdapat luka tusuk di tubuh Ricko dan mengalami gegar otak.

Korban kini dirawat intensif di RS Santo Yusuf, Cicadas, Kota Bandung. Sebelum ke RS Santo Yusuf, Andrean yang tak sadarkan diri seusai dikeroyok sempat dibawa ke RS AMC Cileunyi.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polrestabes Bandung. Petugas sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang melihat pengeroyokan itu di lokasi kejadian,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus ditemui di Polrestabes Bandung, Selasa (25/7/2017).

Kini kondisi Ricko mulai membaik. Sejumlah pemain Persib Bandung, seperti Atep dan Kim Kurniawan, serta asisten pelatih Persib Herrie Setyawan menjenguk Ricko di RS Santo Yusuf, Selasa (25/7/2017).

Foto-foto kunjungan pemain dan pelatih Persib itu diunggah dilaman Facebook Persib Bandung. Ratusan netizen memberikan komentar. Sebagian besar mendoakan kesembuhan bagi Ricko, sebagian lagi mencela tindakan oknum bobotoh yang mengeroyok Ricko.

Seperti diberitakan, insiden pengeroyokan itu bermula saat Persib vs Persija baru saja tuntas melakoni laga babak pertama. Ricko kemudian makan di sekitar area tribun utara.

Tak lama berselang, terdengar suara keributan dan teriakan 'The Jak'. Bobotoh yang berkumpul di salah satu titik berusaha memukuli seseorang yang dituding sebagai anggota The Jakmania.

Ricko lalu mencoba mendekati kerumunan tersebut. Sialnya, orang yang dituding sebagai anggota The Jakmania justru berlari ke arah Ricko. Ricko lalu mendapat tudingan serupa. Tak lama kemudian, Ricko pun mendapat pemukulan.

Hingga akhirnya, Ricko yang merupakan pegawai di salah satu mal di Bandung itu tak sadarkan diri. Dia kemudian dibawa ke RS AMC untuk mendapatkan perawatan. Karena kondisinya cukup parah, dia kemudian dirujuk ke RS Santo Yusup.

Sandi (25) saudara Ricko, mengaku tidak tahu persis bagaimana peristiwa itu terjadi. Dia juga tidak tahu siapa yang membawa Ricko ke rumah sakit. Menanggapi kasus itu, pihak keluarga tidak mengambil jalur hukum. Alasannya, sulit untuk menemukan pelaku penganiayaan karena saat peristiwa terjadi sangat kacau.

Eten (35), rekan Ricko, juga tidak tahu persis insiden tersebut. Tapi dia mendapatkan informasi bahwa saat dipukuli, Ricko sempat mengeluarkan KTP-nya untuk menjelaskan bahwa dia adalah orang Bandung. "Sudah dikasih KTP, tapi tetap saja dihajar," jelasnya.

Mendengar informasi Ricko yang merupakan warga Bandung dirawat, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjenguk korban. Dia menyampaikan rasa prihatin atas kejadian tersebut.

"Lukanya cukup parah dari kepala sampai kaki. Saya tentu sangat prihatin, menyesalkan kejadian ini. Ini menunjukkan contoh pelampiasan emosi yang tidak pada tempatnya, sangat berlebihan," kata Emil.

Dia pun berharap para pelaku bersikap jantan. Dia meminta mereka menjenguk Ricko dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)