Maju Pilgub, Ridwan Kamil Siap Mundur dari ASN
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan siap mundur dari Aparatur Sipil Negara (ASN) saat maju dalam Pemilihan Gubernur (pilgub) Jawa Barat 2018, mendatang.
Dia menyebutkan, keputusan maju pilgub nanti tentu harus diikuti dengan ketentuan yakni mundur dari ASN dan cuti sebagai Wali Kota Bandung.
“Saya akan mundur pas Januari. Statusnya sudah mundur dari ASN dosen ITB dan cuti dari wali kota. Jadi, saya mah beunang duanana (kena dua-duanya),” ujar Emil usai penandatanganan NHPD antara Pemkot dan KPU Bandung di Balaikota, Senin (24/7).
Menurut dia, keputusan itu sudah mendapat ridho dari sang ibunda. “Hidup saya mah kumaha (bagaimana) ibu. Jadi, tidak apa-apa,” tandas dia.
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengaku tidak meminta dukungan politik kepada Muhammadiyah saat bertemu di DIY Jogyakarta, Jumat lalu (21/7/2017).
Menurut dia, pertemuan dirinya dengan Ketua Muhammadiyah itu dalam rangka undangan dari Gubernur Jogyakarta Sri Sultan Hamengku buwono X. Dalam undangan itu, Emil menjadi pembicara di hadapan wali kota/bupati se-Yogyakarta.
“Jadi, saat itu saya ke Yogyakarta memenuhi undangan dari Sri Sultan. Jadi tidak ada pertemuan politik apalagi meminta dukungan. Saya hanya silaturahmi saja. Karena, sebagai alumni Muhammadiyah,” ungkap dia.
Dia menyebutkan, keputusan maju pilgub nanti tentu harus diikuti dengan ketentuan yakni mundur dari ASN dan cuti sebagai Wali Kota Bandung.
“Saya akan mundur pas Januari. Statusnya sudah mundur dari ASN dosen ITB dan cuti dari wali kota. Jadi, saya mah beunang duanana (kena dua-duanya),” ujar Emil usai penandatanganan NHPD antara Pemkot dan KPU Bandung di Balaikota, Senin (24/7).
Menurut dia, keputusan itu sudah mendapat ridho dari sang ibunda. “Hidup saya mah kumaha (bagaimana) ibu. Jadi, tidak apa-apa,” tandas dia.
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengaku tidak meminta dukungan politik kepada Muhammadiyah saat bertemu di DIY Jogyakarta, Jumat lalu (21/7/2017).
Menurut dia, pertemuan dirinya dengan Ketua Muhammadiyah itu dalam rangka undangan dari Gubernur Jogyakarta Sri Sultan Hamengku buwono X. Dalam undangan itu, Emil menjadi pembicara di hadapan wali kota/bupati se-Yogyakarta.
“Jadi, saat itu saya ke Yogyakarta memenuhi undangan dari Sri Sultan. Jadi tidak ada pertemuan politik apalagi meminta dukungan. Saya hanya silaturahmi saja. Karena, sebagai alumni Muhammadiyah,” ungkap dia.
(rhs)