Misteri Candi Gedong Songo
A
A
A
Candi Gedong Songo adalah sebuah kompleks bangunan candi peninggalan Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi) di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sesuai namanya di kompleks candi ini konon terdapat sembilan buah candi, namun kini candi yang ada hanya lima saja sedangkan empatnya hanya berupa puing atau pondasi saja yang tersebar sampai ke Puncak Gunung Ungaran. Banyak cerita dan misteri mengenai keberadaan candi di kompleks tersebut.
Candi yang berada di Kompleks Gedongsongo ini diperkirakan untuk pemakaman. Karena pada saat ditemukan di sekitar candi banyak terdapat abu. Sangat mungkin abu ini merupakan bekas pembakaran orang yang meninggal. Sesuai ajaran Hindu orang yang meninggal biasanya dibakar.
Didalam kompleks candi tersebut juga terdapat patung Hanoman. Menurut cerita warga setempat Gunung Ungaran tempat Candi Gedong Songo ini berdiri dahulu kala digunakan oleh Hanoman untuk menimbun Dasamuka dalam perang besar memperebutkan Dewi Sinta. Seperti diketahui dalam cerita pewayangan Ramayana yang tersohor itu Dasamuka telah menculik Dewi Sinta dari sisi Rama, suaminya.
Untuk merebut Sinta kembali pecahlah perang besar antara Dasamuka dengan bala tentara raksasanya melawan Rama yang dibantu pasukan kera pimpinan Hanoman. Syahdan dalam perang tersebut Dasamuka yang sakti tak bisa mati kendati dirajam berbagai senjata oleh Rama. Melihat itu Hanoman kemudian mengangkat sebuah gunung untuk menimbun tubuh Dasamuka. Jadilah Dasamuka tertimbun hidup-hidup oleh gunung yang kemudian hari disebut sebagai Gunung Ungaran.
Selain itu diyakini, jika Candi Gedong Songo dibangun oleh Ratu Sima. Konon, tiap kali menghadapi masalah yang pelik Ratu Sima bersemedi di candi ini agar mendapatkan jalan keluar yang terbaik dari sang pencipta.
Di kawasan cagar budaya Candi Gedong Songo ini juga terdapat mata air dengan kepulan asap yang berbau menyengat. Konon, air ini bisa menyembuhkan penyakit kulit yang diderita seseorang. Mata air keramat itu dulunya digunakan Nyai Gayatri, perempuan asal Pulau Dewata. Berdasarkan cerita semasa hidupnya Nyai Gayatri adalah dayang Ratu Sima. Dia pun ditugasi oleh Ratu Sima untuk menjaga mata air yang mengandung belerang itu.
Di candi Gedong Songo juga terdapat berbagai arca seperti Syiwa Mahaguru, Syiwa Mahadewa, Syiwa Mahakala, Durgamahesasuramardhani dan Ganesya. Arca-arca tersebut digunakan tempat pemujaan umat Hindu. Juga ditemukan Lingga dan Yoni yang merupakan ciri khas Candi Hindu di Indonesia.
Sumber :
- Wikipedia
- Coretanpetualang blogspot
Candi yang berada di Kompleks Gedongsongo ini diperkirakan untuk pemakaman. Karena pada saat ditemukan di sekitar candi banyak terdapat abu. Sangat mungkin abu ini merupakan bekas pembakaran orang yang meninggal. Sesuai ajaran Hindu orang yang meninggal biasanya dibakar.
Didalam kompleks candi tersebut juga terdapat patung Hanoman. Menurut cerita warga setempat Gunung Ungaran tempat Candi Gedong Songo ini berdiri dahulu kala digunakan oleh Hanoman untuk menimbun Dasamuka dalam perang besar memperebutkan Dewi Sinta. Seperti diketahui dalam cerita pewayangan Ramayana yang tersohor itu Dasamuka telah menculik Dewi Sinta dari sisi Rama, suaminya.
Untuk merebut Sinta kembali pecahlah perang besar antara Dasamuka dengan bala tentara raksasanya melawan Rama yang dibantu pasukan kera pimpinan Hanoman. Syahdan dalam perang tersebut Dasamuka yang sakti tak bisa mati kendati dirajam berbagai senjata oleh Rama. Melihat itu Hanoman kemudian mengangkat sebuah gunung untuk menimbun tubuh Dasamuka. Jadilah Dasamuka tertimbun hidup-hidup oleh gunung yang kemudian hari disebut sebagai Gunung Ungaran.
Selain itu diyakini, jika Candi Gedong Songo dibangun oleh Ratu Sima. Konon, tiap kali menghadapi masalah yang pelik Ratu Sima bersemedi di candi ini agar mendapatkan jalan keluar yang terbaik dari sang pencipta.
Di kawasan cagar budaya Candi Gedong Songo ini juga terdapat mata air dengan kepulan asap yang berbau menyengat. Konon, air ini bisa menyembuhkan penyakit kulit yang diderita seseorang. Mata air keramat itu dulunya digunakan Nyai Gayatri, perempuan asal Pulau Dewata. Berdasarkan cerita semasa hidupnya Nyai Gayatri adalah dayang Ratu Sima. Dia pun ditugasi oleh Ratu Sima untuk menjaga mata air yang mengandung belerang itu.
Di candi Gedong Songo juga terdapat berbagai arca seperti Syiwa Mahaguru, Syiwa Mahadewa, Syiwa Mahakala, Durgamahesasuramardhani dan Ganesya. Arca-arca tersebut digunakan tempat pemujaan umat Hindu. Juga ditemukan Lingga dan Yoni yang merupakan ciri khas Candi Hindu di Indonesia.
Sumber :
- Wikipedia
- Coretanpetualang blogspot
(sms)