Bea Cukai Teluk Nibung Musnahkan Barang Selundupan

Bea Cukai Teluk Nibung Musnahkan Barang Selundupan
A
A
A
MEDAN - KPPBC Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung memusnahkan barang milik negara di Dermaga Bea Cukai di Jalan Karo Belawan, Kamis (8/6/2017) pagi.
Barang yang dimusnahkan adalah hasil penindakan dan pencegahan dari KPPBC Tipe Madya Pabean Teluk Nibung, yang sudah serah terima dari instansi-instansi terkait mulai Januari 2016 hingga Desember 2016, yang telah mendapat persetujuan dari Kepala KPKNL Kisaran dan Menteri Keuangan.
Kepala Kantor KPPBC Tipe Madya Teluk Nibung M Syahirul Alim mengatakan, semua barang selundupan ini berasal dari Malaysia yang dimasukkan melalui Tanjung Balai, untuk dijual ke Sumatera Utara.
Adapun barang-barang yang dimusnahkan berupa 2.373 bal press dan 100 karung pakaian bekas, 357 karung beras ketan, 95 kaleng dan delapan kotak roti, 598 bungkus rokok, 2 psc laptop, 65 psc handphone bekas, dan 5 psc bodypart mobil.
Dia menambahkan, barang tersebut merupakan barang hasil pencegahan dari tindak pelanggaran terhadap Undang-Undang Kepabeanan dan Undang-Undang Cukai. Seluruh barang milik negara tersebut dimusnahkan dengan cara dihancurkan dan dibakar.
Barang yang dimusnahkan adalah hasil penindakan dan pencegahan dari KPPBC Tipe Madya Pabean Teluk Nibung, yang sudah serah terima dari instansi-instansi terkait mulai Januari 2016 hingga Desember 2016, yang telah mendapat persetujuan dari Kepala KPKNL Kisaran dan Menteri Keuangan.
Kepala Kantor KPPBC Tipe Madya Teluk Nibung M Syahirul Alim mengatakan, semua barang selundupan ini berasal dari Malaysia yang dimasukkan melalui Tanjung Balai, untuk dijual ke Sumatera Utara.
Adapun barang-barang yang dimusnahkan berupa 2.373 bal press dan 100 karung pakaian bekas, 357 karung beras ketan, 95 kaleng dan delapan kotak roti, 598 bungkus rokok, 2 psc laptop, 65 psc handphone bekas, dan 5 psc bodypart mobil.
Dia menambahkan, barang tersebut merupakan barang hasil pencegahan dari tindak pelanggaran terhadap Undang-Undang Kepabeanan dan Undang-Undang Cukai. Seluruh barang milik negara tersebut dimusnahkan dengan cara dihancurkan dan dibakar.
(zik)