Sempat Curhat Ingin Menikah, Gerry Ditemukan Tewas Gantung Diri

Sabtu, 22 April 2017 - 17:57 WIB
Sempat Curhat Ingin Menikah, Gerry Ditemukan Tewas Gantung Diri
Sempat Curhat Ingin Menikah, Gerry Ditemukan Tewas Gantung Diri
A A A
LOLAK - Gerry Sariowan (19), pria asal Kelurahan Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali melilit di leher, Sabtu (22/4/2017) pukul 13.00 Wita. Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Menurut Kanitreskrim Polsek Dumoga Aiptu Samad Danial, pada Jumat (21/4/2017) pukul 21.00 Wita, korban berbincang dengan ibunya dan mengatakan niatnya ingin menikah.

Sang ibu menjawab akan berusaha menikahkan korban meski keluarga mereka dalam kesulitan ekonomi. Saat itu, korban melihat ibunya berbicara sambil menangis. "Mungkin korban merasa iba kepada ibunya yang bersedih mendengar permintaan korban yang sudah ingin menikah. Ibunya saat itu tidak punya uang, namun mengaku akan berusaha menikahkan anaknya itu meski harus meminjam uang kepada orang lain," kata Samad.

Malam itu, tanpa berkata apa-apa lagi, korban langsung menuju kamar tidurnya. "Menurut keterangan ibunya, korban sangat pendiam serta selama ini sangat membantu keluarga," ujarnya.

Sampai pagi hari, korban belum juga keluar dari kamar. Namun, ibunya tidak curiga sama sekali. Baru pada pukul 13.00 Wita, ibunya mengetuk pintu kamar, membangunkan korban karena belum makan.

Panggilan sang ibu tidak mendapat jawaban dari sang anak. Akhirnya, ibu tersebut mengintip dari jendela kamar. Saat itu, ia melihat kepala sang buah hati sudah tergantung dengan seutas tali kecil di samping tempat tidurnya. "Selanjutnya, ibunya langsung mendobrak pintu kamar anak tersebut," katanya.

Polisi yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) langsung melakukan identifikasi dan memeriksa saksi-saksi. "Hasil pemeriksaan sementara, kejadian tersebut murni gantung diri mengingat korban ingin menikah namun belum ada persiapan keuangan. Setiap kali korban mengatakan ingin menikah, ibunya selalu menangis. Mungkin korban merasa iba dengan ibunya karena selalu menangis. Mungkin korban merasa telah membebani ibunya," jelas Samad.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4319 seconds (0.1#10.140)