Ini Kata Pejabat Pemkot Palembang Terkait Amplop saat Pilkades di OKUS
A
A
A
PALEMBANG - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto mengklarifikasi soal berita adanya amplop atas nama dirinya yang beredar saat Pilkades di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Ahmad Zulianto mengaku dia memang memberikan amplop bagi warga di OKU Selatan karena memang dirinya berasal dari sana.
“Saya ini orang desa, saat pulang kampung saya selalu berbagi rezeki kepada keluarga baik hari biasa, bulan Ramadhan ataupun saat lebaran. Tradisi ini sudah saya lakukan sejak lama. Tapi kebetulan saja saat saya pulang kemarin dalam suasan pemilihan kades. Jadi tidak ada urusan dengan pilkades dan jangan disangkut-pautan,” kata Ahmad Zulianto, Kamis (20/4/2017).
Tradisi dan budaya berbagi rezeki kepada keluarga saat pulang kampung, kata dia, sudah dilakukannya sejak bertahun-tahun yang lalu.
Uang yang diberikan tersebut, diberikan kepada sanak keluarga dan tetangga dekat yang ada di desa kelahirannya secara rutin setiap kali pulang kampung.
Zulinto menjelaskan, dirinya mempersilahkan kepada siapapun untuk datang langsung dan menanyakan kepada setiap keluarganya yang ada di desa untuk mengetahui kebenaran tradisi yang sudah dilakukan sejak bertahun-tahun itu.
Bahkan, menurutnya, pemberian rutin saat pulang kampung seperti itu bukan hanya dalam bentuk uang saja, tetapi juga bisa dalam bentuk sarung, baju dan lain sebagainya.
“Silahkan tanya sendiri kepada keluarga saya di desa kalau tidak percaya. Saya berbagi rezeki itu karena saya tidak lupa dengan desa dan keluarga saya yang ada di sana,” ujar dia.
Mengenai amplop yang tertera nama dan jabatannya tersebut, Zulinto mengatakan, di dalam mobil selalu tersedia amplop yang memiliki nama dan jabatannya.
Sehingga pada saat bertemu keluarga ataupun singgah di rumah keluarga amplop tersebutlah yang dipakainya sebagai wadah uang yang diberikan kepada keluarga.
“Di dalam mobil selalu ada amplop itu, jadi saat ketemu keluarga saya tarik saja amplop itu dan diberikan kepada kelurga,” jelas Zulinto.
Dia mengaku, sejak semalam sudah mendapatkan informasi terkait masalah tersebut, beberapa diantaranya ada yang mengaku memiliki bukti foto dan video.
Oleh karena itu, Zulinto meminta kepada orang yang punya bukti untuk dibuktikan, kalau tidak terbukti maka dirinya mengancam akan melakukan pelaporan balik.
“Kalau ada bukti foto dan video yang didalamnya ada saya yang lagi bagi-bagi amplop, silahkan saja buktikan. Jika tidak terbukti maka saya akan lapor balik,” tukasnya.
Selain itu, menurut Zulinto, kedua calon kepala desa masih keluarga, dimana satu calon berstatus mamang (paman) yang pernah jabat sebagai kades sebelumnya dan satu lagi calon masih berstatus keponakan. “Jadi siapapun yang bakal terpilih, sama saja. Keduanya masih keluarga saya,” ucapnya.
“Saya ini orang desa, saat pulang kampung saya selalu berbagi rezeki kepada keluarga baik hari biasa, bulan Ramadhan ataupun saat lebaran. Tradisi ini sudah saya lakukan sejak lama. Tapi kebetulan saja saat saya pulang kemarin dalam suasan pemilihan kades. Jadi tidak ada urusan dengan pilkades dan jangan disangkut-pautan,” kata Ahmad Zulianto, Kamis (20/4/2017).
Tradisi dan budaya berbagi rezeki kepada keluarga saat pulang kampung, kata dia, sudah dilakukannya sejak bertahun-tahun yang lalu.
Uang yang diberikan tersebut, diberikan kepada sanak keluarga dan tetangga dekat yang ada di desa kelahirannya secara rutin setiap kali pulang kampung.
Zulinto menjelaskan, dirinya mempersilahkan kepada siapapun untuk datang langsung dan menanyakan kepada setiap keluarganya yang ada di desa untuk mengetahui kebenaran tradisi yang sudah dilakukan sejak bertahun-tahun itu.
Bahkan, menurutnya, pemberian rutin saat pulang kampung seperti itu bukan hanya dalam bentuk uang saja, tetapi juga bisa dalam bentuk sarung, baju dan lain sebagainya.
“Silahkan tanya sendiri kepada keluarga saya di desa kalau tidak percaya. Saya berbagi rezeki itu karena saya tidak lupa dengan desa dan keluarga saya yang ada di sana,” ujar dia.
Mengenai amplop yang tertera nama dan jabatannya tersebut, Zulinto mengatakan, di dalam mobil selalu tersedia amplop yang memiliki nama dan jabatannya.
Sehingga pada saat bertemu keluarga ataupun singgah di rumah keluarga amplop tersebutlah yang dipakainya sebagai wadah uang yang diberikan kepada keluarga.
“Di dalam mobil selalu ada amplop itu, jadi saat ketemu keluarga saya tarik saja amplop itu dan diberikan kepada kelurga,” jelas Zulinto.
Dia mengaku, sejak semalam sudah mendapatkan informasi terkait masalah tersebut, beberapa diantaranya ada yang mengaku memiliki bukti foto dan video.
Oleh karena itu, Zulinto meminta kepada orang yang punya bukti untuk dibuktikan, kalau tidak terbukti maka dirinya mengancam akan melakukan pelaporan balik.
“Kalau ada bukti foto dan video yang didalamnya ada saya yang lagi bagi-bagi amplop, silahkan saja buktikan. Jika tidak terbukti maka saya akan lapor balik,” tukasnya.
Selain itu, menurut Zulinto, kedua calon kepala desa masih keluarga, dimana satu calon berstatus mamang (paman) yang pernah jabat sebagai kades sebelumnya dan satu lagi calon masih berstatus keponakan. “Jadi siapapun yang bakal terpilih, sama saja. Keduanya masih keluarga saya,” ucapnya.
(sms)