Diduga Terima Suap Rp4,7 M, Pejabat Polda Sumsel Dimutasi
Diduga Terima Suap Rp4,7 M, Pejabat Polda Sumsel Dimutasi
A
A
A
PALEMBANG - Sejumlah nama pejabat Polda Sumsel yang diperiksa Divisi Propam Mabes Polri terkait suap seleksi penerimaan Bintara 2016 dan seleksi Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) TA 2017 dimutasi. Pejabat yang dimutasi diantaranya, Kombes Pol Soesilo Pradoto yang sebelumnya menjabat Kabid Dokkes Polda Sumsel dimutasikan ke Analisis Kebijakan Bidang Yanmar Polri. Jabatan Kabid Dokkes Polda Sumsel akan diisi Kombes Pol Tri Yuwono yang sebelumnya menjabat Kabid Dokkes Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Selain itu, AKBP Deni Darma Pala yang sebelumnya menjabat Kabag Dalpers ROSDM Polda Sumsel dimutasikan sebagai Pamen Polda Sumsel.
Sedangkan jabatan yang ditinggalkan AKBP Deni Darma Pala akan diisi oleh AKBP Agus Andrianto yang sebelumnya menjabat Kabag Dalops ROOPS Polda Sumsel.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto membenarkan adanya mutasi terhadap dua pejabat di Polda Sumsel tersebut.
Mantan Kakorlantas Polri ini mengungkapkan, keluarnya Telegram Rahasia (TR) Kapolri mengenai mutasi terhadap dua pejabat teras di Polda Sumsel tersebut, lantaran pejabat yang diperiksa Mabes Polri akan tidak maksimal kerjanya karena sedang diperiksa.
"Berhubung sekarang sedang ada pendaftaran penerimaan anggota Polri yang baru, maka pejabat yang sedang diperiksa pasti kerjanya tidak maksimal," ungkapnya, Jumat (31/3/2017).
Dengan dikeluarkannya TR tersebut, diharapkan Agung, penerimaan anggota Polri terdiri dari Akademi Kepolisian, Bintara dan Tamtama lebih objektif, clear dan clean.
Selain itu, AKBP Deni Darma Pala yang sebelumnya menjabat Kabag Dalpers ROSDM Polda Sumsel dimutasikan sebagai Pamen Polda Sumsel.
Sedangkan jabatan yang ditinggalkan AKBP Deni Darma Pala akan diisi oleh AKBP Agus Andrianto yang sebelumnya menjabat Kabag Dalops ROOPS Polda Sumsel.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto membenarkan adanya mutasi terhadap dua pejabat di Polda Sumsel tersebut.
Mantan Kakorlantas Polri ini mengungkapkan, keluarnya Telegram Rahasia (TR) Kapolri mengenai mutasi terhadap dua pejabat teras di Polda Sumsel tersebut, lantaran pejabat yang diperiksa Mabes Polri akan tidak maksimal kerjanya karena sedang diperiksa.
"Berhubung sekarang sedang ada pendaftaran penerimaan anggota Polri yang baru, maka pejabat yang sedang diperiksa pasti kerjanya tidak maksimal," ungkapnya, Jumat (31/3/2017).
Dengan dikeluarkannya TR tersebut, diharapkan Agung, penerimaan anggota Polri terdiri dari Akademi Kepolisian, Bintara dan Tamtama lebih objektif, clear dan clean.
(sms)
Explore More