Cegah DBD, JR Saragih Pimpin Fogging di Saribudolok
A
A
A
SIMALUNGUN - Tingginya curah hujan belakangan ini di Kabupaten Simalungun membuat Bupati Simalungun JR Saragih khawatir terhadap mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). JR Saragih pun turun langsung melakukan pengasapan atau fogging di sejumlah kecamatan yang rawan terserang penyakit tersebut.
Jumat (31/3/2017) ini, JR Saragih memimpin langsung fogging dan gotong royong membersihkan parit dan lingkungan di Kecamatan Saribudolok, untuk mencegah mewabahnya penyakit DBD.
Menurut JR Saragih, lebih baik dilakukan upaya antisipasi sejak dini daripada setelah mewabah sibuk melakukan upaya penanggulangan.
"Lebih baik sejak dini dilakukan pencegahan dengan membersihkan lingkungan dan melakukan fogging untuk mencegah perkembanganbiakan nyamuk yang menyebabkan DBD, daripada menunggu adanya korban yang dirawat atau meninggal," ujar JR Saragih.
Secara khusus, JR Saragih mengajak para camat untuk melakukan hal serupa dengan masyarakatnya, melakukan fogging di kawasan-kawasan yang rawan DBD dan rutin bergotong royong membersihkan lingkungan.
Hal serupa diutarakan Kepala Dinas Kesehatan Jan Musrindo yang menuturkan tren penyakit DBD di masyarakat sudah dirasakan. Karena itulah, melalui kinerja semangat baru Sumatera Utara akan menyasar masyarakat di pedalaman khususnya mulai Maret hingga Juni 2017. Semua desa akan dilakukan sosialisasi yang tujuannya adalah akan dilakukan fogging dan bergotong royong.
"Kita akan melakukan Gerakan Jumat Bersih, sehingga penyakit DBD di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara bisa berkurang," pungkas Jan.
Menurutnya, sejauh ini penyakit DBD belum mewabah di Kabupaten Simalungun, meskipun beberapa kasus sudah ditemukan di sejumlah kecamatan. Karena itu, langkah pencegahan yang dilakukan oleh Bupati JR Saragih dinilainya sudah tepat dan harus diterapkan di seluruh kecamatan.
Jumat (31/3/2017) ini, JR Saragih memimpin langsung fogging dan gotong royong membersihkan parit dan lingkungan di Kecamatan Saribudolok, untuk mencegah mewabahnya penyakit DBD.
Menurut JR Saragih, lebih baik dilakukan upaya antisipasi sejak dini daripada setelah mewabah sibuk melakukan upaya penanggulangan.
"Lebih baik sejak dini dilakukan pencegahan dengan membersihkan lingkungan dan melakukan fogging untuk mencegah perkembanganbiakan nyamuk yang menyebabkan DBD, daripada menunggu adanya korban yang dirawat atau meninggal," ujar JR Saragih.
Secara khusus, JR Saragih mengajak para camat untuk melakukan hal serupa dengan masyarakatnya, melakukan fogging di kawasan-kawasan yang rawan DBD dan rutin bergotong royong membersihkan lingkungan.
Hal serupa diutarakan Kepala Dinas Kesehatan Jan Musrindo yang menuturkan tren penyakit DBD di masyarakat sudah dirasakan. Karena itulah, melalui kinerja semangat baru Sumatera Utara akan menyasar masyarakat di pedalaman khususnya mulai Maret hingga Juni 2017. Semua desa akan dilakukan sosialisasi yang tujuannya adalah akan dilakukan fogging dan bergotong royong.
"Kita akan melakukan Gerakan Jumat Bersih, sehingga penyakit DBD di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara bisa berkurang," pungkas Jan.
Menurutnya, sejauh ini penyakit DBD belum mewabah di Kabupaten Simalungun, meskipun beberapa kasus sudah ditemukan di sejumlah kecamatan. Karena itu, langkah pencegahan yang dilakukan oleh Bupati JR Saragih dinilainya sudah tepat dan harus diterapkan di seluruh kecamatan.
(zik)