Lantamal IV Tanjungpinang Gagalkan Penyelundupan Puluhan TKI ke Malaysia
A
A
A
TANJUNGPINANG - Lantamal IV Tanjungpinang menggagalkan upaya penyelundupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Perairan Kepulauan Riau (Kepri). Rencananya para TKI ini akan dipekerjakan secara ilegal di Negara Malaysia.
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut IV (Danalantamal V) Tanjungpinang, Kepri Laksamana Pertama TNI S. Irawan mengatakan para TKI diamankan saat berada di dekat area di alur pelayaran Pelabuhan Bandar Bentan Telani (BBT), Lagoi.
"Ada 33 TKI ilegal yang kita amankan," kata Laksamana Pertama TNI S Irawan, Senin (27/3/2017).
Dia mengungkapkan, kasus ini terbongkar saat tim TNI AL melakukan patroli di Perairan Lagoi pada 25 Maret 2017. Saat itu petugas menemukan tiga orang TKI yang sedang berenang sambil meminta tolong.
Pihak TNI inipun mengevakuasi tiga orang yang tidak lain adalah TKI. Dari keterangan ketiganya diperoleh informasi bahwa kapal yang ditumpangi mereka mengalami kebocoran. Mereka mengaku masih ada 30 TKI yang masih berada di Pulau Panjang.
Pihak TNI ALpun bergerak ke lokasi yang ditunjuk mereka. Tidak lama ditemukanlah 30 TKI yang dimaksud.
"Setelah dilakukan penyisiran ditemukan ke 30 TKI itu. Saat ditemukan, puluhan TKI itu dalam kondisi lemas. Mereka diberangkat dari Batam dengan tujuan Malaysia," timpalnya.
Para TKI ini dibawa ke markas TNI AL di Lagoi untuk mendapatkan perawatan medis. Danlantamal mengimbau kepada TKI yang akan berangkat keluar negeri agar menggunakan agen penyalur yang resmi.
"Sementara untuk penyalur TKI gelap kita minta menghentikan kegiatan ilegalnya. Selain melanggar hukum juga membahayakan para pahlawan devisa negara itu," tandasnya.
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut IV (Danalantamal V) Tanjungpinang, Kepri Laksamana Pertama TNI S. Irawan mengatakan para TKI diamankan saat berada di dekat area di alur pelayaran Pelabuhan Bandar Bentan Telani (BBT), Lagoi.
"Ada 33 TKI ilegal yang kita amankan," kata Laksamana Pertama TNI S Irawan, Senin (27/3/2017).
Dia mengungkapkan, kasus ini terbongkar saat tim TNI AL melakukan patroli di Perairan Lagoi pada 25 Maret 2017. Saat itu petugas menemukan tiga orang TKI yang sedang berenang sambil meminta tolong.
Pihak TNI inipun mengevakuasi tiga orang yang tidak lain adalah TKI. Dari keterangan ketiganya diperoleh informasi bahwa kapal yang ditumpangi mereka mengalami kebocoran. Mereka mengaku masih ada 30 TKI yang masih berada di Pulau Panjang.
Pihak TNI ALpun bergerak ke lokasi yang ditunjuk mereka. Tidak lama ditemukanlah 30 TKI yang dimaksud.
"Setelah dilakukan penyisiran ditemukan ke 30 TKI itu. Saat ditemukan, puluhan TKI itu dalam kondisi lemas. Mereka diberangkat dari Batam dengan tujuan Malaysia," timpalnya.
Para TKI ini dibawa ke markas TNI AL di Lagoi untuk mendapatkan perawatan medis. Danlantamal mengimbau kepada TKI yang akan berangkat keluar negeri agar menggunakan agen penyalur yang resmi.
"Sementara untuk penyalur TKI gelap kita minta menghentikan kegiatan ilegalnya. Selain melanggar hukum juga membahayakan para pahlawan devisa negara itu," tandasnya.
(sms)