Sopir Angkot Mogok, Mobil Patroli Polisi - Dishub Jadi Angkutan Umum
A
A
A
MANADO - Aksi mogok besar besaran angkutan umum di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) berimbas pada terlantarnya ribuan penumpang. Kondisi ini pun memaksa sejumlah unit mobil patroli Polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) harus dialihfungsikan sementara menjadi angkutan umum.
Dari pantauan KORAN SINDO, di sejumlah titik keramaian Kota Manado mobil patroli bak terbuka melayani berbagai rute tujuan penumpang tanpa dipungut tarif. Diantaranya jalur menuju Kampus Universitas Sam Ratulangi.
"Kampus-kampus. Siapa yang jalur kampus bisa naik disini," teriak salah satu sopir mobil patroli berseragam polisi. Tak hitung lama, mobil patroli langsung dipenuhi penumpang.
"Untung ada mobil polisi. Kalau tidak bisa terlambat ke kampus," ujar Alin Sondak salah satu mahasiswi.
Beberapa saat kemudian bergantian mobil patroli Satpol PP dan Dinas Perhubungan datang menawarkan jasa bagi ratusan penumpang yang terlantar di pinggir jalan.
Kasat Lantas Polresta Manado, Kompol Roy Tambajong saat diwawancarai mengatakan langkah antisipasi akan terlantarnya penumpang, sudah dilakukan sehari sebelum aksi demo dilakukan.
Pihak Satlantas Polres Manado dalam hal ini berkoordinasi dengan Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga pihak Damri, mengerahkan beberapa unit mobil patroli hingga bus untuk melayani penumpang.
"Kita memastikan agar aktivitas warga tetap jalan. Terlebih untuk aktivitas anak sekolah dan mahasiswa," ujar Tambajong.
Dikesempatan terpisah, Kepala Dinas Perhubungan kota Manado M Sofian mengungkapkan jika pihaknya mengerahkan semua kendaraan yang ada di pihaknya untuk melayani masyarkat. Termasuk 20 unit bus dari pihak Damri. "Satu hari penuh kami akan layani penumpang secara gratis," tukasnya.
Dari pantauan KORAN SINDO, di sejumlah titik keramaian Kota Manado mobil patroli bak terbuka melayani berbagai rute tujuan penumpang tanpa dipungut tarif. Diantaranya jalur menuju Kampus Universitas Sam Ratulangi.
"Kampus-kampus. Siapa yang jalur kampus bisa naik disini," teriak salah satu sopir mobil patroli berseragam polisi. Tak hitung lama, mobil patroli langsung dipenuhi penumpang.
"Untung ada mobil polisi. Kalau tidak bisa terlambat ke kampus," ujar Alin Sondak salah satu mahasiswi.
Beberapa saat kemudian bergantian mobil patroli Satpol PP dan Dinas Perhubungan datang menawarkan jasa bagi ratusan penumpang yang terlantar di pinggir jalan.
Kasat Lantas Polresta Manado, Kompol Roy Tambajong saat diwawancarai mengatakan langkah antisipasi akan terlantarnya penumpang, sudah dilakukan sehari sebelum aksi demo dilakukan.
Pihak Satlantas Polres Manado dalam hal ini berkoordinasi dengan Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga pihak Damri, mengerahkan beberapa unit mobil patroli hingga bus untuk melayani penumpang.
"Kita memastikan agar aktivitas warga tetap jalan. Terlebih untuk aktivitas anak sekolah dan mahasiswa," ujar Tambajong.
Dikesempatan terpisah, Kepala Dinas Perhubungan kota Manado M Sofian mengungkapkan jika pihaknya mengerahkan semua kendaraan yang ada di pihaknya untuk melayani masyarkat. Termasuk 20 unit bus dari pihak Damri. "Satu hari penuh kami akan layani penumpang secara gratis," tukasnya.
(sms)