Longsor Timbun Jalur Air Terjun Madakaripura
A
A
A
PROBOLINGGO - Curah hujan tinggi di kawasan lereng Gunung Bromo selama lebih dari dua jam mengakibatkan bencana tanah longsor di kawasan wisata Air Terjun Madakaripura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Meski tidak ada korban luka maupun korban jiwa, longsoran tersebut menimbun jalur wisata alam di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, bencana tanah longsor tersebut terjadi pada tebing jalan menuju air terjun Madakaripura. Tebing dengan ketinggian sekitar 400 meter tersebut, tiba-tiba ambrol dengan disertai material tanah. Timbunan longsoran ini menutup badan jalan dengan ketebalan sekitar tiga meter dan panjang 100 meter.
Seorang warga setempat, Sunardi, mengungkapkan, ambrolnya tebing tersebut terjadi sekitar Senin (20/3/2017) petang, setelah diguyur hujan deras. Kondisi hutan yang gundul diduga menjadi salah satu faktor bencana tanah longsor tersebut.
"Suaranya terdengar bergemuruh dari kejauhan, seperti gempa bumi. Longsoran tanah yang ambrol dari atas tebing menutup jalan menuju Air Terjun Madakaripura," kata Sunardi, Selasa (21/3/2017).
Menurutnya, pada saat hujan turun tidak ada warga dan wisatawan di sekitar tanah longsor tersebut sehingga tidak menimbulkan korban. Meski demikian, timbunan tanah longsor tersebut mengganggu aktivitas warga menuju ladang.
"Tanah longsoran ini tidak hanya memutus akses menuju Air Terjun Madakaripura, tetapi juga menutup jalan warga di tiga desa. Jalan desa yang terputus ini Desa Negororejo, Branggah, dan Gadungadung, Kecamatan Lumbang," kata Sunardi.
Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo bersama anggota polisi, TNI, dan warga setempat bergotong royong membersihkan timbunan tanah longsor tersebut. Untuk mempercepat pembersihan, kendaraan alat berat diterjunkan ke lokasi kejadian untuk meratakan jalan di kawasan wisata tersebut.
"Proses pembersihan timbunan tanah membutuhkan waktu relatif lama jika kondisi cuaca tidak mendukung. Bantuan alat berat akan mempercepat pembersihan longsoran tanah," ujar Joko, seorang petugas TNI.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari menyatakan, budaya gotong royong yang telah terbangun di masyarakat menjadi modal kebersamaan dalam mengatasi persoalan sosial. Ia mengapresiasi kecekatan warga dalam berinisiatif membersihkan timbunan tanah longsor tanpa menunggu kedatangan petugas BPBD.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, bencana tanah longsor tersebut terjadi pada tebing jalan menuju air terjun Madakaripura. Tebing dengan ketinggian sekitar 400 meter tersebut, tiba-tiba ambrol dengan disertai material tanah. Timbunan longsoran ini menutup badan jalan dengan ketebalan sekitar tiga meter dan panjang 100 meter.
Seorang warga setempat, Sunardi, mengungkapkan, ambrolnya tebing tersebut terjadi sekitar Senin (20/3/2017) petang, setelah diguyur hujan deras. Kondisi hutan yang gundul diduga menjadi salah satu faktor bencana tanah longsor tersebut.
"Suaranya terdengar bergemuruh dari kejauhan, seperti gempa bumi. Longsoran tanah yang ambrol dari atas tebing menutup jalan menuju Air Terjun Madakaripura," kata Sunardi, Selasa (21/3/2017).
Menurutnya, pada saat hujan turun tidak ada warga dan wisatawan di sekitar tanah longsor tersebut sehingga tidak menimbulkan korban. Meski demikian, timbunan tanah longsor tersebut mengganggu aktivitas warga menuju ladang.
"Tanah longsoran ini tidak hanya memutus akses menuju Air Terjun Madakaripura, tetapi juga menutup jalan warga di tiga desa. Jalan desa yang terputus ini Desa Negororejo, Branggah, dan Gadungadung, Kecamatan Lumbang," kata Sunardi.
Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo bersama anggota polisi, TNI, dan warga setempat bergotong royong membersihkan timbunan tanah longsor tersebut. Untuk mempercepat pembersihan, kendaraan alat berat diterjunkan ke lokasi kejadian untuk meratakan jalan di kawasan wisata tersebut.
"Proses pembersihan timbunan tanah membutuhkan waktu relatif lama jika kondisi cuaca tidak mendukung. Bantuan alat berat akan mempercepat pembersihan longsoran tanah," ujar Joko, seorang petugas TNI.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari menyatakan, budaya gotong royong yang telah terbangun di masyarakat menjadi modal kebersamaan dalam mengatasi persoalan sosial. Ia mengapresiasi kecekatan warga dalam berinisiatif membersihkan timbunan tanah longsor tanpa menunggu kedatangan petugas BPBD.
(zik)