Korban Tubing Ditemukan di Sungai Progo
A
A
A
KULON PROGO - Setelah dilakukan pencarian selama enam hari, jasad Aziz Muslimin (24) warga Banyuurip, Tegalrejo, Magelang, ditemukan mengambang di aliran Sungai Progo di Banaran, Kecamatan Galur, Kulon Progo, DIY. Korban tenggelam di aliran Sungai Sono di Magelang saat latihan tubing atau meluncur bebas dengan ban
Jasad Aziz korban tubing ditemukan oleh para penambang pasir yang ada di aliran Sungai Progo di Banaran. Saat itu, jasad korban mengambang di tengah aliran Sungai Progo dalam kondisi tanpa pakaian. Oleh para penambang, jasad itu kemudian dibawa ke tepian.
"Tadi ada laporan dari warga yang menemukan mayat di aliran Sungai Progo, kita ke sini untuk pemeriksaan," jelas Ipda Cakra dari Polsek Galur.
Jasad korban tubing itu langsung dilarikan ke RSUD Wates untuk proses autopsi. Informasi penemuan mayat ini terdengar di Magelang. Sejumlah kerabat korban langsung menuju ke RSUD Wates. Dari proses identifikasi secara fisik, keluarga kesulitan untuk mengenali korban. Ini tidak lepas dari kondisi korban yang mukanya sudah sulit dikenali akibat terendam dalam air dalam waktu yang lama.
"Untuk mengenali fisik sudah susah. Tetapi dari bentuk jempol kaki keluarga mengenali kalau itu korban," jelas paman korban, Eko Purwanto.
Setelah dimandikan, jasad korban tubing ini dibawa ke Magelang untuk dimakamkan. Sebelumnya korban tenggelam saat latihan tubing di aliran Sungai Sono bersama dengan empat orang temannya. Korban memang sering bermain di aliran sungai ini dengan menggunakan ban. (Baca Juga: Tiga Pemuda Hanyut saat Latihan Tubing di Kali Sono(zik)
Jasad Aziz korban tubing ditemukan oleh para penambang pasir yang ada di aliran Sungai Progo di Banaran. Saat itu, jasad korban mengambang di tengah aliran Sungai Progo dalam kondisi tanpa pakaian. Oleh para penambang, jasad itu kemudian dibawa ke tepian.
"Tadi ada laporan dari warga yang menemukan mayat di aliran Sungai Progo, kita ke sini untuk pemeriksaan," jelas Ipda Cakra dari Polsek Galur.
Jasad korban tubing itu langsung dilarikan ke RSUD Wates untuk proses autopsi. Informasi penemuan mayat ini terdengar di Magelang. Sejumlah kerabat korban langsung menuju ke RSUD Wates. Dari proses identifikasi secara fisik, keluarga kesulitan untuk mengenali korban. Ini tidak lepas dari kondisi korban yang mukanya sudah sulit dikenali akibat terendam dalam air dalam waktu yang lama.
"Untuk mengenali fisik sudah susah. Tetapi dari bentuk jempol kaki keluarga mengenali kalau itu korban," jelas paman korban, Eko Purwanto.
Setelah dimandikan, jasad korban tubing ini dibawa ke Magelang untuk dimakamkan. Sebelumnya korban tenggelam saat latihan tubing di aliran Sungai Sono bersama dengan empat orang temannya. Korban memang sering bermain di aliran sungai ini dengan menggunakan ban. (Baca Juga: Tiga Pemuda Hanyut saat Latihan Tubing di Kali Sono(zik)