Ada Kakek Lumpuh Tinggal di Kandang Ayam, Marheinis: Saya Sangat Berdosa
A
A
A
BLITAR -
Kabupaten Blitar harus malu dengan terkuaknya, Miswan (75), warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang selama enam tahun hidup dalam kondisi lumpuh dan menggantungkan hidupnya pada uluran tangan warga sekitar.
Dia tinggal bertahun-tahun sebatang kara di bekas kandang ayam yang sudah reot dan sangat tidak layak. Selama ini, belum ada perhatian dari pemerintah setempat yang berusaha memberikan pertolongan berupa pengobatan dan tempat tinggal layak.
Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo saat mengunjungi Miswan mengaku sangat berdosa melihat kondisi salah satu warganya hidup dalam kondisi memprihatinkan. Dia tidak menyangka Kabupaten Blitar yang memiliki kekuatan anggaran hingga triliunan rupiah, beragam pos anggaran, ternyata masih ada warganya yang hidup di kandang ayam.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Harus segera ada langkah kongkrit dari pemerintah. Sebagai pimpinan saya merasa telah berdosa membiarkan warga saya hidup dalam kondisi seperti ini, "ujar Marheinis sedih. (Baca juga: Miris, 6 tahun Kakek Lumpuh Hidup Sendiri di Bekas Kandang Ayam )
Marheinis mengaku tidak sengaja mendengar informasi itu (Miswan). Begitu mendengar, dia sontak memutar rute hobi bersepedanya menuju gubuk Miswan, yang tak jauh dari rute olah raganya.
Sesampainya di gubuk reot Miswan, Marheinis mengaku tak tahan dengan kondisi warganya tersebut. Tak pikir panjang, dia langsung memberikan bantuan beras dan beberapa kebutuhan urgent lain. Bahkan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar itu memanggulnya sendiri. "Saya sebagai pimpinan sangat berdosa melihat kondisi ini," terangnya.
Dia berjanji akan berkoordinasi dengan dinas terkait, khususnya menyediakan hunian yang layak buat Miswan. "Kami juga akan cek, apakah yang bersangkutan sudah terdaftar dalam Program pengentasan kemiskinan seperti PKH atau BPJS atau belum, "pungkas Marheinis.
Kabupaten Blitar harus malu dengan terkuaknya, Miswan (75), warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang selama enam tahun hidup dalam kondisi lumpuh dan menggantungkan hidupnya pada uluran tangan warga sekitar.
Dia tinggal bertahun-tahun sebatang kara di bekas kandang ayam yang sudah reot dan sangat tidak layak. Selama ini, belum ada perhatian dari pemerintah setempat yang berusaha memberikan pertolongan berupa pengobatan dan tempat tinggal layak.
Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo saat mengunjungi Miswan mengaku sangat berdosa melihat kondisi salah satu warganya hidup dalam kondisi memprihatinkan. Dia tidak menyangka Kabupaten Blitar yang memiliki kekuatan anggaran hingga triliunan rupiah, beragam pos anggaran, ternyata masih ada warganya yang hidup di kandang ayam.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Harus segera ada langkah kongkrit dari pemerintah. Sebagai pimpinan saya merasa telah berdosa membiarkan warga saya hidup dalam kondisi seperti ini, "ujar Marheinis sedih. (Baca juga: Miris, 6 tahun Kakek Lumpuh Hidup Sendiri di Bekas Kandang Ayam )
Marheinis mengaku tidak sengaja mendengar informasi itu (Miswan). Begitu mendengar, dia sontak memutar rute hobi bersepedanya menuju gubuk Miswan, yang tak jauh dari rute olah raganya.
Sesampainya di gubuk reot Miswan, Marheinis mengaku tak tahan dengan kondisi warganya tersebut. Tak pikir panjang, dia langsung memberikan bantuan beras dan beberapa kebutuhan urgent lain. Bahkan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar itu memanggulnya sendiri. "Saya sebagai pimpinan sangat berdosa melihat kondisi ini," terangnya.
Dia berjanji akan berkoordinasi dengan dinas terkait, khususnya menyediakan hunian yang layak buat Miswan. "Kami juga akan cek, apakah yang bersangkutan sudah terdaftar dalam Program pengentasan kemiskinan seperti PKH atau BPJS atau belum, "pungkas Marheinis.
(pur)