Perselingkuhan yang Membuat Suami Hajar Istri Pakai Kapak
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Kasus penganiayaan dengan kapak yang dialami Berliana Silitonga (41) warga BTN Pinang Merah XIII, RT 07, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan masih ditangani Polsek Arut Selatan (Arsel) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Diduga pelaku yang merupakan suami korban, Manangkas Nababan naik pitam karena menuduh sang istri selingkuh.
"Dugaan sementara karena suaminya cemburu karena menuduh istrinya selingkuh. Korban masih shock jadi belum banyak yang diungkapkan," ujar Kapolsek Arsel, AKP Goy Suranto, di Mapolsek, Selasa (21/2/2017).
Dia menjelaskan, jadi luka parah yang dialami korban di bagian kepala adalah hantaman menggunakan kapak.
"Yang luka di bagian atas kepala karena dipukul dengan kapak. Kalau mukanya itu mungkin dipukul pakai tangan," timpalnya
Sebelumnya, seorang istri dihajar hingga babak belur oleh suaminya sendiri di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.
Korban adalah Berliana Silitonga (41) warga BTN Pinang Merah XIII, RT 07, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan.
"Jadi ada pelapor yang merupakan orangtua dari teman anaknya si korban atas nama Kartika Yustianti.
Laporannya pada Senin 20 Februari ke Polsek Arsel. Pelapor menemukan korban dalam kondisi mengenaskan di dalam rumannya," ujar Kapolsek Arsel AKP Goy Sutanto, di mapolsek, Selasa (21/2/2017).
Dia menjelaskan, awalnya pelapor curiga mengapa anak korban lama tidak masuk sekolah. Kemudian pelapor berinisiatif bersama sang anak main ke rumah korban.
"Senin siang saat masuk rumah korban, pelapor sudah mendapati korban dengan luka parah di bagian kepala. Selanjutnya pelapor membawanya ke rumah sakit dan langsung melapor ke Polsek," ujar AKP Roy.
AKP Roy menjelaskan, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini menurut pengakuan korban dilakukan suaminya sendiri atasnama Manangkas Nababan (41) pada Jumat 17 Febuari 2017 sekitar pukul 01.00 WIB di dalam ruman korban.
"Soal penyebabnya apa sampai dianiaya setragis itu masih dalam penyelidikan. Sebab pelaku sekarang masih kabur dan masih kita lakukan pencarian. Penganiayaan menggunakan benda tumpul," timpalnya.
Sementara itu, korban kini masih dirawat intensif di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Pihak koran dan keluarga masih bisa dimintai keterangan atas peristiwa ini.
"Dugaan sementara karena suaminya cemburu karena menuduh istrinya selingkuh. Korban masih shock jadi belum banyak yang diungkapkan," ujar Kapolsek Arsel, AKP Goy Suranto, di Mapolsek, Selasa (21/2/2017).
Dia menjelaskan, jadi luka parah yang dialami korban di bagian kepala adalah hantaman menggunakan kapak.
"Yang luka di bagian atas kepala karena dipukul dengan kapak. Kalau mukanya itu mungkin dipukul pakai tangan," timpalnya
Sebelumnya, seorang istri dihajar hingga babak belur oleh suaminya sendiri di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.
Korban adalah Berliana Silitonga (41) warga BTN Pinang Merah XIII, RT 07, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan.
"Jadi ada pelapor yang merupakan orangtua dari teman anaknya si korban atas nama Kartika Yustianti.
Laporannya pada Senin 20 Februari ke Polsek Arsel. Pelapor menemukan korban dalam kondisi mengenaskan di dalam rumannya," ujar Kapolsek Arsel AKP Goy Sutanto, di mapolsek, Selasa (21/2/2017).
Dia menjelaskan, awalnya pelapor curiga mengapa anak korban lama tidak masuk sekolah. Kemudian pelapor berinisiatif bersama sang anak main ke rumah korban.
"Senin siang saat masuk rumah korban, pelapor sudah mendapati korban dengan luka parah di bagian kepala. Selanjutnya pelapor membawanya ke rumah sakit dan langsung melapor ke Polsek," ujar AKP Roy.
AKP Roy menjelaskan, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini menurut pengakuan korban dilakukan suaminya sendiri atasnama Manangkas Nababan (41) pada Jumat 17 Febuari 2017 sekitar pukul 01.00 WIB di dalam ruman korban.
"Soal penyebabnya apa sampai dianiaya setragis itu masih dalam penyelidikan. Sebab pelaku sekarang masih kabur dan masih kita lakukan pencarian. Penganiayaan menggunakan benda tumpul," timpalnya.
Sementara itu, korban kini masih dirawat intensif di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Pihak koran dan keluarga masih bisa dimintai keterangan atas peristiwa ini.
(sms)