JR Saragih Bangun 12 Puskesmas Baru di Simalungun
A
A
A
SIMALUNGUN - Bupati Simalungun JR Saragih membangun 12 puskesmas baru di 2017. Dengan demikian, Simalungun akan memiliki 46 puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun Jan Maurisdo Purba mengatakan, penambahan 12 puskesmas baru adalah arahan dari JR Saragih yang menginginkan kemudahan akses bagi warga yang selama ini berada di pelosok perkampungan. Karena itu, dibangun beberapa puskesmas tambahan agar lebih dekat dan mudah dijangkau oleh warga di pelosok.
"Bupati Simalungun melihat jumlah penduduk yang tersebar dengan kondisi geografis di Simalungun sangat luas, maka dibuatlah pemekaran puskemas. Dengan demikian, masyarakat yang ada di perkampungan bisa menjangkaunya," kata Maurisdo saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Rabu (8/2/2017).
Maurisdo menyebutkan, sebelumnya Simalungun memiliki 34 puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan. Dengan tambahan 12 puskesmas baru yang saat ini ada yang sudah selesai pembangunannya serta ada yang masih proses, total jumlahnya menjadi 46 puskesmas. Jumlah tersebut akan mampu melayani warga Simalungun yang berjumlah 830.986 jiwa.
Maurisdo mengatakan, 12 puskesmas baru tersebut yakni Puskesmas Cingkes, Puskemas Sinasih, Puskesmas Bahtonang, Puskemas Bahbolon Raya, Puskesmas Buntu Bayu, Puskesmas Marubun Jaya, Puskesmas Parbutaran, Puskemas Sayur Matinggi, Puskesmas Rambung Merah, Puskemas Bandar Siantar, Puskemas Bandar Tinggi, dan Puskesmas Marihat Bandar.
Kepala Puskesmas Raya dr Deborah menyebutkan, penambahan 12 puskesmas baru adalah langkah cerdas dan terobosan yang baik bagi pelayanan kesehatan. Apalagi, selama ini jarak tempuh masyarakat di perkampungan untuk mendapatkan layanan kesehatan sangat sulit. "Kehadiran puskemas terbaru ini diharapkan bisa memberikan pertolongan pertama bagi masyarakat yang membutuhkan," kata Deborah.
Selain itu, dia juga ingin memastikan masyarakat yang menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bisa lebih dipermudah dan diutamakan pelayanannya karena kemampuan ekonomi masyarakat pedesaan untuk biaya pengobatan masih sangat terbatas.
"Pelayanan tentunya akan dilakukan selama 24 jam, ketersediaan dokter, fasilitas yang dibutuhkan akan siap memberikan pelayanan yang mudah untuk masyarakat di Kabupaten Simalungun," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun Jan Maurisdo Purba mengatakan, penambahan 12 puskesmas baru adalah arahan dari JR Saragih yang menginginkan kemudahan akses bagi warga yang selama ini berada di pelosok perkampungan. Karena itu, dibangun beberapa puskesmas tambahan agar lebih dekat dan mudah dijangkau oleh warga di pelosok.
"Bupati Simalungun melihat jumlah penduduk yang tersebar dengan kondisi geografis di Simalungun sangat luas, maka dibuatlah pemekaran puskemas. Dengan demikian, masyarakat yang ada di perkampungan bisa menjangkaunya," kata Maurisdo saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Rabu (8/2/2017).
Maurisdo menyebutkan, sebelumnya Simalungun memiliki 34 puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan. Dengan tambahan 12 puskesmas baru yang saat ini ada yang sudah selesai pembangunannya serta ada yang masih proses, total jumlahnya menjadi 46 puskesmas. Jumlah tersebut akan mampu melayani warga Simalungun yang berjumlah 830.986 jiwa.
Maurisdo mengatakan, 12 puskesmas baru tersebut yakni Puskesmas Cingkes, Puskemas Sinasih, Puskesmas Bahtonang, Puskemas Bahbolon Raya, Puskesmas Buntu Bayu, Puskesmas Marubun Jaya, Puskesmas Parbutaran, Puskemas Sayur Matinggi, Puskesmas Rambung Merah, Puskemas Bandar Siantar, Puskemas Bandar Tinggi, dan Puskesmas Marihat Bandar.
Kepala Puskesmas Raya dr Deborah menyebutkan, penambahan 12 puskesmas baru adalah langkah cerdas dan terobosan yang baik bagi pelayanan kesehatan. Apalagi, selama ini jarak tempuh masyarakat di perkampungan untuk mendapatkan layanan kesehatan sangat sulit. "Kehadiran puskemas terbaru ini diharapkan bisa memberikan pertolongan pertama bagi masyarakat yang membutuhkan," kata Deborah.
Selain itu, dia juga ingin memastikan masyarakat yang menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bisa lebih dipermudah dan diutamakan pelayanannya karena kemampuan ekonomi masyarakat pedesaan untuk biaya pengobatan masih sangat terbatas.
"Pelayanan tentunya akan dilakukan selama 24 jam, ketersediaan dokter, fasilitas yang dibutuhkan akan siap memberikan pelayanan yang mudah untuk masyarakat di Kabupaten Simalungun," ujarnya.
(zik)