Razia Kos-kosan di Deliserdang, Tiga WNA Asal India Diamankan
A
A
A
DELISERDANG - Tim gabungan yang terdiri dari personel Satuan Polisi Pamong Praja, TNI/Polri, Dinas Sosial Deliserdang, aparat desa maupun aparat kecamatan melakukan razia kos-kosan yang ada di Kecamatan Lubuk Pakam, Jumat 3 Februari 2017 malam hingga Sabtu (4/2/2017) dini hari. Hasilnya, banyak ditemukan pasangan yang bukan suami istri diamankan, termasuk tiga Warga Negara Asing (WNA) asal India.
Kos-kos yang dirazia ini di antaranya Mutiara Kos di Kelurahan Cemara, Lubuk Pakam, kos-kosan di depan Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Pakam dan sejumlah kos-kosan lainnya.
Dalam razia ini, tim gabungan telah mengamankan tiga WNA asal India yakni Nirmal Kumar (29) yang bekerja di Gardu Induk PLN di Kecamatan Galang, Dinesh Ravi (25) dan Karthkeyan (25) yang mengaku mengunjungi keluarganya.
Selain itu, tim gabungan juga berhasil mengamankan belasan orang di antaranya Dameria Manurung (47) warga Kampung Sidamukti; Johan Kristian (22) warga Hiligara, Desa Awa’al, Nias; Arisi Putri Dameria Purba (26) warga Kampung Gereja; Saidin Purba (24) warga Togur; Antonius Purba (44) warga Pematang Siantar; Lester Arison H Simarmata (26) Jalan Pasar V Timur, Blok VI.
Selanjutnya, Hazizah (22) ibu rumah tangga warga Jalan Galang, Lubuk Pakam; Surianto (46) tukang kusuk warga Lingkungan IX Wonosari, Desa Pardamaian, Kecamatan Stabat; Mardiana (22) warga Simpang STM.
Kemudian, Edi (26) petani warga Ceh Teng, Gayah; Ade Maria (33) tukang kusuk warga Tanjung Morawa; Fitri Ani Harahap (28) tukang kusuk warga Gunung Tua, Paluta; Teddy Sandy (25) Jalan Tirta Deli Gang Air Bersih, Tanjung Morawa; Tengku Nona Syafira (18) mahasiswi Stikes Medistra Lubuk Pakam, warga Jalan Padang Medan; Anoskan Pratama Lingga (18) mahasiswa Stikes Medistra Lubuk Pakam, warga Jalan Paya Reje, Takengon.
Belasan orang yang terjaring razia ini selanjutnya diamankan ke Aula Kantor Camat Lubuk Pakam untuk dilakukan pendataan. Saat dilakukan pendataan, belasan orang yang terjaring ini pun menghubungi pihak keluarga.
Sempat terjadi perdebatan antara petugas yang melakukan pendataan dengan pihak keluarga yang berusaha menjamini keluarganya yang terjaring razia.
Tim gabungan akhirnya mengembalikan belasan orang yang terjaring razia ini ke pihak keluarga setelah dijamini pihak keluarga maupun Kepala Lingkungan (Kepling). Termasuk tiga WNA asal India tersebut setelah diperiksa paspor dan izin tinggalnya.
Camat Lubuk Pakam Khairul Azmi Harahap mengatakan razia ini bertujuan untuk penertiban rumah kos. Bagi WNA yang terjaring razia, kata Khairul, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Sumut.
"Razia ini dilakukan untuk penertiban rumah kos-kosan. Untuk WNA kita akan koordinasi dengan pihak Imigrasi Sumut di Medan, sedangkan untuk pasangan yang bukan suami istri ada kebijakan dipanggil orangtua atau pihak keluarga," jelasnya.
Kos-kos yang dirazia ini di antaranya Mutiara Kos di Kelurahan Cemara, Lubuk Pakam, kos-kosan di depan Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Pakam dan sejumlah kos-kosan lainnya.
Dalam razia ini, tim gabungan telah mengamankan tiga WNA asal India yakni Nirmal Kumar (29) yang bekerja di Gardu Induk PLN di Kecamatan Galang, Dinesh Ravi (25) dan Karthkeyan (25) yang mengaku mengunjungi keluarganya.
Selain itu, tim gabungan juga berhasil mengamankan belasan orang di antaranya Dameria Manurung (47) warga Kampung Sidamukti; Johan Kristian (22) warga Hiligara, Desa Awa’al, Nias; Arisi Putri Dameria Purba (26) warga Kampung Gereja; Saidin Purba (24) warga Togur; Antonius Purba (44) warga Pematang Siantar; Lester Arison H Simarmata (26) Jalan Pasar V Timur, Blok VI.
Selanjutnya, Hazizah (22) ibu rumah tangga warga Jalan Galang, Lubuk Pakam; Surianto (46) tukang kusuk warga Lingkungan IX Wonosari, Desa Pardamaian, Kecamatan Stabat; Mardiana (22) warga Simpang STM.
Kemudian, Edi (26) petani warga Ceh Teng, Gayah; Ade Maria (33) tukang kusuk warga Tanjung Morawa; Fitri Ani Harahap (28) tukang kusuk warga Gunung Tua, Paluta; Teddy Sandy (25) Jalan Tirta Deli Gang Air Bersih, Tanjung Morawa; Tengku Nona Syafira (18) mahasiswi Stikes Medistra Lubuk Pakam, warga Jalan Padang Medan; Anoskan Pratama Lingga (18) mahasiswa Stikes Medistra Lubuk Pakam, warga Jalan Paya Reje, Takengon.
Belasan orang yang terjaring razia ini selanjutnya diamankan ke Aula Kantor Camat Lubuk Pakam untuk dilakukan pendataan. Saat dilakukan pendataan, belasan orang yang terjaring ini pun menghubungi pihak keluarga.
Sempat terjadi perdebatan antara petugas yang melakukan pendataan dengan pihak keluarga yang berusaha menjamini keluarganya yang terjaring razia.
Tim gabungan akhirnya mengembalikan belasan orang yang terjaring razia ini ke pihak keluarga setelah dijamini pihak keluarga maupun Kepala Lingkungan (Kepling). Termasuk tiga WNA asal India tersebut setelah diperiksa paspor dan izin tinggalnya.
Camat Lubuk Pakam Khairul Azmi Harahap mengatakan razia ini bertujuan untuk penertiban rumah kos. Bagi WNA yang terjaring razia, kata Khairul, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Sumut.
"Razia ini dilakukan untuk penertiban rumah kos-kosan. Untuk WNA kita akan koordinasi dengan pihak Imigrasi Sumut di Medan, sedangkan untuk pasangan yang bukan suami istri ada kebijakan dipanggil orangtua atau pihak keluarga," jelasnya.
(kri)