Diusir, Paguyuban Kades Ngamuk di Gedung DPRD Demak
A
A
A
DEMAK - Sejumlah kepala desa (kades) mengamuk setelah diusir saat mengikuti rapat koordinasi di ruang rapat pimpinan DPRD Demak, Jawa Tengah.
Tanpa sebab jelas mereka diminta keluar ruangan, padahal rapat itu membahas tentang pengisian kepala desa dan perangkat desa.
Sekira lima kades yang tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa Demang Bintoro, Kabupaten Demak, Jateng, langsung merangsek masuk ruangan saat rapat berakhir.
Mereka memprotes sikap pimpinan rapat sekaligus Ketua DPRD Demak, Nurul Muttaqien yang melakukan pengusiran secara sepihak.
"Kita diusir tanpa alasan jelas. Padahal kita tahu bahwa ini adalah rumah rakyat. Rumah kita juga, ini benar-benar tidak manusiawi karena diusir begitu saja," kata Ketua Paguyuban Kades Demang Bintoro, Agus Sanyoto, Rabu (25/1/2017).
Sempat terjadi adu mulut dan saling dorong antara kades-kades itu dengan anggota DPRD Demak. Apalagi, kedatangan mereka juga berdasarkan ajakan Wakil Bupati Demak, Joko Sutanto yang juga hadir mengikuti rapat.
"Pimpinan dewan langsung mengusir setelah beberapa menit rapat dimulai. Padahal kami datang ke sini karena diajak wakil bupati. Main usir saja, mana etika sebagaI wakil rakyat," ujar seorang pengurus Demang Bintoro Demak, Bambang Untoro.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Demak, Fahrudin Bisri Slamet membantah melakukan pengusiran. Dia beralasan, rapat bersifat tertutup yang digelar antara pimpinan dewan dengan pihak eksekutif.
"Ini tadi bukan pengusiran, karena memang para kades tidak kami undang. Kami mengundang bupati, sementara para kades dipersilakan menunggu di luar ruangan," ucap politikus PDIP tersebut.
Rapat yang dihadiri Wakil Bupati Demak dan Sekda Singgih Setiyono itu membahas pemilihan perangkat desa yang mengalami kekosongan jabatan. Rencananya pengisian jabatan digelar pada April 2017.
Tanpa sebab jelas mereka diminta keluar ruangan, padahal rapat itu membahas tentang pengisian kepala desa dan perangkat desa.
Sekira lima kades yang tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa Demang Bintoro, Kabupaten Demak, Jateng, langsung merangsek masuk ruangan saat rapat berakhir.
Mereka memprotes sikap pimpinan rapat sekaligus Ketua DPRD Demak, Nurul Muttaqien yang melakukan pengusiran secara sepihak.
"Kita diusir tanpa alasan jelas. Padahal kita tahu bahwa ini adalah rumah rakyat. Rumah kita juga, ini benar-benar tidak manusiawi karena diusir begitu saja," kata Ketua Paguyuban Kades Demang Bintoro, Agus Sanyoto, Rabu (25/1/2017).
Sempat terjadi adu mulut dan saling dorong antara kades-kades itu dengan anggota DPRD Demak. Apalagi, kedatangan mereka juga berdasarkan ajakan Wakil Bupati Demak, Joko Sutanto yang juga hadir mengikuti rapat.
"Pimpinan dewan langsung mengusir setelah beberapa menit rapat dimulai. Padahal kami datang ke sini karena diajak wakil bupati. Main usir saja, mana etika sebagaI wakil rakyat," ujar seorang pengurus Demang Bintoro Demak, Bambang Untoro.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Demak, Fahrudin Bisri Slamet membantah melakukan pengusiran. Dia beralasan, rapat bersifat tertutup yang digelar antara pimpinan dewan dengan pihak eksekutif.
"Ini tadi bukan pengusiran, karena memang para kades tidak kami undang. Kami mengundang bupati, sementara para kades dipersilakan menunggu di luar ruangan," ucap politikus PDIP tersebut.
Rapat yang dihadiri Wakil Bupati Demak dan Sekda Singgih Setiyono itu membahas pemilihan perangkat desa yang mengalami kekosongan jabatan. Rencananya pengisian jabatan digelar pada April 2017.
(nag)