Ini Penampakan Jembatan Pelangi yang Akan Diresmikan JK
A
A
A
BANDUNG - Flyover Antapani atau yang disebut Jembatan Pelangi di kawasan Antapani, Kota Bandung, akan diresmikan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) siang ini. Semula, JK dijadwalkan meresmikan jembatan itu sekitar pukul 10.00 WIB.
Tapi jadwal peresmian diundur satu jam lebih karena JK lebih dulu menghadiri kegiatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat di Hotel Aryaduta. Sementara itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi menjadi padat dan dilakukan pengalihan arus lalu lintas.
Jembatan Pelangi sendiri cukup istimewa karena akan diresmikan oleh petinggi negara sekelas Wakil Presiden. Hadirnya JK dikarenakan fly over tersebut dipandang inovatif. Lalu, seperti apa Jembatan Pelangi tersebut?
Pantauan Okezone di lokasi, Jembatan Pelangi itu membentang antara Jalan Jakarta dan Terusan Jalan Jakarta. Sebelumnya, area sekitar cukup semrawut karena jalan yang kecil tapi volume kendaraan sangat banyak. Kemacetan pun menjadi hal yang lumrah terjadi di lokasi, terutama saat pagi dan sore.
Hadirnya Jembatan Pelangi diharapkan akan mengurangi tingkat kemacetan di lokasi. Jembatan Pelangi dibangun dengan menggunakan metode corrugated mortarbusa pusjatan (CMP) yang dikembangkan Pusjatan. Baja struktur yang digunakan terdiri dari tiga bentang dengan panjang untuk bentang tengah 22 meter, tinggi ruang bebas vertikal 5,1 meter, dan lebar bentang lainnya 9 meter.
Adapun lengkung jembatan mencapai 36 meter sehingga mampu mengakomodir hingga delapan lajur kendaraan di bawah jembatan. Dengan metode tersebut, jembatan bisa dibangun lebih cepat. Idealnya, pembangunan berjalan selama 12 bulan. Tapi dengan metode itu pembangunannya hanya selama enam bulan.
Sedangkan untuk anggaran, dana yang dipakai Rp35 miliar. Padahal jika menggunakan metode biasa biasa mencapai Rp120 miliar. Anggaran pembangunan pun berasal dari Pusjatan Kementerian PUPR Rp22 miliar, dari Pemkot Bandung Rp10 miliar, dan Rp3 miliar dari Pemerintah Korea dalam bentuk komponen material.
Jembatan itu juga mendapat sentuhan seni dari John Martono. Jembatan tampak berwarna-warni dan pada bagian atasnya terdapat semacam besi yang melengkung.
Tapi jadwal peresmian diundur satu jam lebih karena JK lebih dulu menghadiri kegiatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat di Hotel Aryaduta. Sementara itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi menjadi padat dan dilakukan pengalihan arus lalu lintas.
Jembatan Pelangi sendiri cukup istimewa karena akan diresmikan oleh petinggi negara sekelas Wakil Presiden. Hadirnya JK dikarenakan fly over tersebut dipandang inovatif. Lalu, seperti apa Jembatan Pelangi tersebut?
Pantauan Okezone di lokasi, Jembatan Pelangi itu membentang antara Jalan Jakarta dan Terusan Jalan Jakarta. Sebelumnya, area sekitar cukup semrawut karena jalan yang kecil tapi volume kendaraan sangat banyak. Kemacetan pun menjadi hal yang lumrah terjadi di lokasi, terutama saat pagi dan sore.
Hadirnya Jembatan Pelangi diharapkan akan mengurangi tingkat kemacetan di lokasi. Jembatan Pelangi dibangun dengan menggunakan metode corrugated mortarbusa pusjatan (CMP) yang dikembangkan Pusjatan. Baja struktur yang digunakan terdiri dari tiga bentang dengan panjang untuk bentang tengah 22 meter, tinggi ruang bebas vertikal 5,1 meter, dan lebar bentang lainnya 9 meter.
Adapun lengkung jembatan mencapai 36 meter sehingga mampu mengakomodir hingga delapan lajur kendaraan di bawah jembatan. Dengan metode tersebut, jembatan bisa dibangun lebih cepat. Idealnya, pembangunan berjalan selama 12 bulan. Tapi dengan metode itu pembangunannya hanya selama enam bulan.
Sedangkan untuk anggaran, dana yang dipakai Rp35 miliar. Padahal jika menggunakan metode biasa biasa mencapai Rp120 miliar. Anggaran pembangunan pun berasal dari Pusjatan Kementerian PUPR Rp22 miliar, dari Pemkot Bandung Rp10 miliar, dan Rp3 miliar dari Pemerintah Korea dalam bentuk komponen material.
Jembatan itu juga mendapat sentuhan seni dari John Martono. Jembatan tampak berwarna-warni dan pada bagian atasnya terdapat semacam besi yang melengkung.
(wib)