Pesta Miras 5 Pelajar SMP Berujung Maut, 2 Tewas 3 Sekarat
A
A
A
KARAWANG - Dua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) tewas dan tiga lainnya sekarat usai pesta miras di Desa Pucung, Kecamatan Kota Baru, Karawang. Polisi masih menunggu pemeriksaan korban yang menjalani perawatan tim medis di Rumah Sakit Izza, Cikampek.
"Korban masih ditangani tim medis jadi kita belum tahu kejadian sebenarnya seperti apa. Namun seorang korban dan beberapa saksi sudah kita mintai keterangan, " kata Kapolsek Kota Baru Ipda Asep Nugraha, Kamis (5/1/2017).
Menurut Asep dari hasil pemeriksaan sementara korban tewas yaitu Riko Handika Fajar (15) warga Sukamulya, RT 04/09 Desa Pucung, Kecamatan Kota Baru, Heryanto (16) warga Sukamulya, RT 04/09 Desa Pucung, Kecamatan Kota baru.
Sedangkan korban selamat dan dirawat di rumah sakit Izza yaitu Dian Khairul (17) warga Sukamulya RT 03/09, Desa Pucung Kecamatan Kota baru, Dika Septiansyah (17) warga Perum Kota Baru Permai, Adam Pratama (15) warga Sukamulya RT 04/09.
Asep menjelaskan peristiwa maut itu bermula ketika Selasa 3 Januari 2017sekitar pukul 19.00 WIB kelima remaja tersebut menggelar pesta miras di depan warung ibu Cucu di Kampung Sukapura, Desa pucung Kecamatan Kota Baru.
Mereka meminum miras jenis ciu yang dicampur dengan obat batuk dan kemudian ngelem. Minuman tersebut didapat dari Abah Endin warga Kampung Sukamulya RT04/09 Desa Pucung, Kecamatan kotabaru.
Namun esok harinya, Rabu (4/1/2017) para korban merasa pusing kepala serta mual-mual dan masih merasakan mabuk. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit Izza.
Riko, salah seorang korban tidak sempat menjalani perawatan medis kerena langsung tewas setelah tiba di rumah sakit. Sementara Heriyanto tewas setelah sempat menjalani pemeriksaan medis selama satu hari, Kamis (5/1/2017).
Menurut Asep, pihaknya masih mendalami kasus ini dan meminta keterangan sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa tersebut. Polisi juga masih memburu Abah Endin yang memberikan minuman kepara para remaja tanggung ini.
Abah Endin diketahui kabur setelah mendengar korban dilarikan kerumah sakit. "Kita masih mencari dia untuk mengetahui jenis minumannya dan berasal dari mana. Tapi ketika petugas datang ke rumahanya tidak ada di tempat, makanya kita tetapkan dia DPO," katanya.
Asep menjelaskan kepolisian tidak melakukan aUtopsi terhadap korban tewas karena pihak keluarga menolaknya.
Pihak keluarga juga terkesan enggan bicara banyak dan terkesan tutup mulut untuk mengungkap peristiwa sebenarnya.
Namun begitu pihak kepolisian sudah mendapat keterangan sejumlah saksi dengan peristiwa ini. "Sampai sekarang kami masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mendalami kasus ini," pungkasnya.
"Korban masih ditangani tim medis jadi kita belum tahu kejadian sebenarnya seperti apa. Namun seorang korban dan beberapa saksi sudah kita mintai keterangan, " kata Kapolsek Kota Baru Ipda Asep Nugraha, Kamis (5/1/2017).
Menurut Asep dari hasil pemeriksaan sementara korban tewas yaitu Riko Handika Fajar (15) warga Sukamulya, RT 04/09 Desa Pucung, Kecamatan Kota Baru, Heryanto (16) warga Sukamulya, RT 04/09 Desa Pucung, Kecamatan Kota baru.
Sedangkan korban selamat dan dirawat di rumah sakit Izza yaitu Dian Khairul (17) warga Sukamulya RT 03/09, Desa Pucung Kecamatan Kota baru, Dika Septiansyah (17) warga Perum Kota Baru Permai, Adam Pratama (15) warga Sukamulya RT 04/09.
Asep menjelaskan peristiwa maut itu bermula ketika Selasa 3 Januari 2017sekitar pukul 19.00 WIB kelima remaja tersebut menggelar pesta miras di depan warung ibu Cucu di Kampung Sukapura, Desa pucung Kecamatan Kota Baru.
Mereka meminum miras jenis ciu yang dicampur dengan obat batuk dan kemudian ngelem. Minuman tersebut didapat dari Abah Endin warga Kampung Sukamulya RT04/09 Desa Pucung, Kecamatan kotabaru.
Namun esok harinya, Rabu (4/1/2017) para korban merasa pusing kepala serta mual-mual dan masih merasakan mabuk. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit Izza.
Riko, salah seorang korban tidak sempat menjalani perawatan medis kerena langsung tewas setelah tiba di rumah sakit. Sementara Heriyanto tewas setelah sempat menjalani pemeriksaan medis selama satu hari, Kamis (5/1/2017).
Menurut Asep, pihaknya masih mendalami kasus ini dan meminta keterangan sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa tersebut. Polisi juga masih memburu Abah Endin yang memberikan minuman kepara para remaja tanggung ini.
Abah Endin diketahui kabur setelah mendengar korban dilarikan kerumah sakit. "Kita masih mencari dia untuk mengetahui jenis minumannya dan berasal dari mana. Tapi ketika petugas datang ke rumahanya tidak ada di tempat, makanya kita tetapkan dia DPO," katanya.
Asep menjelaskan kepolisian tidak melakukan aUtopsi terhadap korban tewas karena pihak keluarga menolaknya.
Pihak keluarga juga terkesan enggan bicara banyak dan terkesan tutup mulut untuk mengungkap peristiwa sebenarnya.
Namun begitu pihak kepolisian sudah mendapat keterangan sejumlah saksi dengan peristiwa ini. "Sampai sekarang kami masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mendalami kasus ini," pungkasnya.
(nag)