Hilang 19 Tahun di Arab, Ini Pengakuan TKI asal Indramayu

Kamis, 05 Januari 2017 - 06:00 WIB
Hilang 19 Tahun di Arab,...
Hilang 19 Tahun di Arab, Ini Pengakuan TKI asal Indramayu
A A A
JEDDAH - Setelah 19 tahun dalam pencarian, Juariah Mastara, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Blok Karang Moncol, Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat akhirnya berhasil ditemukan oleh Tim Perlindungan WNI Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah. Wanita ini ditemukan pada penghujung 2016 lalu di Distrik Al-Qaim di daerah Taif, Arab Saudi, yang berjarak sekitar 200 km dari KJRI Jeddah.

Juariah dinyatakan hilang kontak sekitar 19 tahun silam sejak dirinya berangkat ke Arab Saudi pada 1997 untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga. Dia hanya sekali berkirim surat kepada pihak keluarga. Setelah itu, keberadaan Juariah tidak diketahui entah di mana.

Tim Perlindungan melacak keberadaan Juariah melalui komunikasi intensif dengan berbagai instansi terkait di Arab Saudi. Keberadaan Juariah baru menemukan titik terang setelah menerima laporan ditemukannya Juariah dari pihak Kepolisian Taif KJRI Jeddah, sebagai respons atas nota diplomatik yang dikirimkan KJRI Jeddah ke kantor Gubernur Taif melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arab Saudi.

“Juariah dijemput pihak kepolisian Taif di sebuah acara undangan pernikahan dan langsung dibawa ke kantor polisi. Kami lansung meluncur ke sana (kantor polisi),” tutur Hertanto Setyo, staf Teknis Ketenagakerjaan KJRI Jeddah.

Juariah akhirnya dibawa tim Perlindungan dan kini ditempatkan di Rumah Persinggahan Sementara di KJRI Jeddah.

Saat berada di kantor polisi maupun di KJRI Jeddah, Juariah menuturkan alasan mengenai mengapa selama 19 tahun tidak menghubungi keluarga. Dia mengaku betah bersama majikan dan keluarga majikan, dan mengaku semua hak-haknya dipenuhi.

Dia menegaskan, bahwa perlakukan majikan dan keluarganya yang begitu baik membuatnya lupa menghubungi keluarganya sendiri.

“Gaji lancar tiap bulan 600 (riyal). Saya simpan di kamar. Pekerjaan tidak berat. Saya cuma bersih-bersih rumah dan nyuci baju. Keluarga majikan ada tujuh di rumah. Saya kerja tidak kaya pembantu. Kalau ada makan-makan besar (pesta), kerja semua. Kalau saya capek, saya tidur dan enggak dibangunin,” tuturnya kepada tim Perlindungan.

Juariah bahkan menyatakan ikhlas tidak minta naik gaji kepada majikan karena dirinya telah diperlakukan begitu baik oleh majikan. Sementara di luar sana dia banyak mendengar cerita tentang TKI yang tidak seberuntung dirinya.

Untuk memastikan kepada pihak keluarga Juariah di kampung halaman, bahwa keadaan dirinya sehat dan baik-baik saja, kemarin Konjen RI Jeddah M Hery Saripudin bersama Juariah berkomunikasi langsung melalui video call dengan orang tuanya, Mastara beserta keluarga di kampung halamannya di Indramayu.

Didampingi Pelaksana Fungsi Konsuler-1 yang merangkap Koordinator Perlindungan Warga Dicky Yunus, dan staf Teknis Ketenagakerjaan KJRI Jeddah Hertanto Setyo, Konjen RI Jeddah meyakinkan Juariah agar pulang ke kampung halaman dan kembali ke tengah keluarga yang telah lama merindukan kepulangan dirinya.

“Kasihan bapak-ibu kamu di rumah, saudara-saudarmu. Mereka sudah lama mencari-cari kabar tentang keberadaan kamu, menanyakan ke sana kemari kesehatan dan keselamatan kamu. Semua orang dibuat gelisah. Pulang saja ya,” bujuk Konjen kepada Juariah yang dijawabnya dengan anggukan.

KJRI Jeddah hingga Rabu (4/1/2017) masih mengurus hak-hak Juariah selama bekerja dengan majikannya.
Setelah semua haknya dipenuhi, langkah selanjutnya adalah pengurusan dokumen perjalanan Juariah yang membutuhkan waktu, mengingat statusnya kini adalah overstayer karena dia tidak pernah melakukan pembaharuan masa berlaku dokumen.

Menurut catatan KJRI Jeddah, masa berlaku paspor Juariah berakhir pada 19 Desember 1999, dan sejak kedatangannya di Arab Saudi 1997.

Dia tidak pernah melakukan penggantian paspor, demikian pula kartu izin tinggalnya atau iqamah selama bekerja dengan keluarga majikan.

Selain itu, ditemukan pula pemalsuan data dirinya. Di paspornya, Juariah kelahiran 25 Mei 1967, sementara di KTP tertera kelahiran 25 Mei 1977.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8534 seconds (0.1#10.140)