Sempat Direndam Lumpur Remaja Tersambar Petir Akhirnya Tewas

Rabu, 04 Januari 2017 - 20:48 WIB
Sempat Direndam Lumpur...
Sempat Direndam Lumpur Remaja Tersambar Petir Akhirnya Tewas
A A A
DELISERDANG - Muhammad Dermawan Syahputra Irawan alias Gunawan alias Kentung, (13) warga Perumnas Kuis, Blok Q, Dusun IV, Desa Paya Gambar, Kecamatan Batang Kuis yang disambar petir akhirnya tewas di RSUD Deliserdang. Korban sebelumnya sempat direndam di dalam lumpur hampir enam jam pada Selasa malam 3 Januari. (Baca: Setelah Tersambar Petir, Gunawan Direndam di Lumpur)

Korban disambar petir saat sedang asyik bermain-main bersama teman- temannya Dimas, (13) dan Mario (13) diareal persawahan di Dusun IV, Desa Paya Gambar, Kecamatan Batang Kuis pada Selasa 3 Januari.
Sempat Direndam Lumpur Remaja Tersambar Petir Akhirnya Tewas

Kanit Reskrim Polsek Batang Kuis Ipda OJ Samosir mengatakan, sebelum Dermawan meninggal, sempat direndam di dalam lumpur hingga enam jam. Namun, setelah detak jantung semakin kencang, Dermawan dibawa ke Ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deliserdang.

"Dia meninggal tadi malam sampai di RSUD Deliserdang. Sebelumnya warga menyebut harus direndam dalam lumpur sekitar lima hingga enam jam. Hasilnya memang setelah disambar petir itu, jantungnya melemah tapi sudah direndam dalam lumpur, denyut jantungnya semakin kencang. Makanya dibawa ke rumah sakit biar dapat perawatan medis," katanya, Rabu (4/1/2017).

Edi (58) warga Kecamatan Batang Kuis mengatakan, setelah diketahui Dermawan kesakitan disambar petir, warga meminta korban untuk direndam di dalam lumpur.

"Iya ini memang cara pertolongan pertama yang tradisional. Paling sedikit itu empat hingga lima jam direndam. Agar daya tahan tubuh dan jantungnya kuat. Karena kan setelah disambar petir itu, daya tahan tubuh sama jantung kita lemah, makanya kata orangtua dulu, tradisi direndam dalam lumpur ini yang dapat membantu memberikan pertolongan pertama," ujarnya.

Setelah direndam, sambungnya, kondisi Dermawan mengalami perubahan. "Jantungnya yang tadinya lemah dan melambat, setelah direndam lumpur sempat kencang detak jantungnya. Makanya warga langsung membawanya ke Rumah Sakit biar dapat bantuan pengobatan medis yang lebih baik lagi. Tapi ternyata Allah SWT berkendak lain, dia meninggal di Rumah Sakit," katanya.

Informasi diperoleh pada Rabu (4/1/2017), Dermawan tiba IGD RSUD Deliserdang pada Selasa malam 3 Januari. Namun sayangnya Dermawan tiba di Rumah Sakit sudah meninggal. Jenasah Dermawan pun langsung dibawa kekediamannya.

Menurut Ika (41) ibu Dermawan yang ditemui di rumah duka menerangkan Dermawan merupakan hasil pernikahannya dengan Bambang Irawan yang meninggal lima tahun lalu.

Menurutnya, Dermawan yang sudah tidak bersekolah ini sejak tamat SD lebih memilih bekerja untuk membantu orangtuanya.

Ika menjelaskan, Dermawan sering bermain-main ke areal persawahan tersebut yang tidak jauh dari tempat kerja Egi Sugianto (48) ayah tiri Dermawan yang dinikahi Ika sejak tiga tahun lalu.

"Dermawan memang sering main-main ke lokasi kerja Egi bapak tirinya yang jaga malam di Mess PJKA," ungkapnya.

Ika mengaku tidak ada firasat Dermawan yang dalam kesehari-hariannya baik, akan meninggal dengan cara nahas.

Lanjutnya, jenazah Dermawan dimakamkan di TPU Kampung Sumur, Dusun III, Desa Paya Gambar, Kecamatan Batang Kuis.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)