Mesum dengan Pacar di Kosan, Mahasiswi Digerebek Warga
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Berdalih dalam waktu dekat akan menikah, mahasiswi berinisial CN, salah satu perguruan tingi di Kota Lubuklinggau mesum bersama pasanganya DN, yang juga mahasiswa.
Pasangan mesum ini digerebek, Rabu (4/1/2016) dini hari oleh Ketua RT 05 Kelurahan Majapahit dan Polsek Lubuklinggau Timur.
Pasangan mesum ini digerebek setelah warga setempat curiga saat keduanya masuk kedalam kost-kosan di RT 05, Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Ketua RT 05, Harun membenarkan adanya penggerebekan tersebut. CN dan DN merupakan mahasiswi dan mahasiswa perguruan tinggi di Kota Lubuklinggau.
Setelah digerebek pihaknya memanggil keluarga keduanya untuk menjalankan hukum adat yakni cuci kampung dan menikah.
Dijelaskan Harun, penggerebekan tersebut berawal dari laporan warga yang melihat CN dan DN yang bukan suami istri masuk kedalam Kosan malam hari.
Kemudian ia bersama anggota Polsek dan petugas jaga malam dibantu warga langsung mendatangi kostan tersebut.
"Pertama kami panggil dan kami gedor pintunya, setelah mereka buka pintu ternyata benar di dalam ada tiga orang, satu orang di ruang tamu dan mereka berdua di dalam kamar," terangnya.
Kemudian, keduanya diminta keterangan soal mereka tidur satu kamar. Saat diinterogasi CN dan DN mengakui jika mereka sekamar dan itu dilakukan karena tidak lama lagi akan menikah.
"Kami tidak percaya, jadi kami panggil kedua orang tua mereka untuk ketemu di rumah saya. Direncanakan keduanya akan dinikahkan dan melakukan cuci kampung pada Kamis malam (5/1/2016)," kata Harun.
Dijelaskannya, pihaknya sudah sering memberikan imbauan kepada penghuni kos-kosan untuk menerima tamu batas pukul 22.00 WIB, kemudian saat menerima tamu untuk tidak menutup pintu.
Sedangkan, Yadi, (30), salah satu penjaga malam di Kelurahan Majapahit mengatakan, bahwa banyaknya kos-kosan serta kontrakan di Majapahit memang menjadi penyebab banyaknya pasangan mesum.
"Semalam itu sekitar dini hari digerebek, alhamdulillah warga di sini langsung laporan ke RT kalau ada yang mencurigakan, seperti ada pasangan laki-laki dan perempuan masuk Kosan kemudian pintu ditutup malam hari," ujarnya.
Diterangkannya, selama dia menjadi petugas jaga malam sudah sekitar 3-4 kali terjadi penggerebekan pasangan mesum, semuanya dijatuhkan sanksi menikah dan cuci kampung sesuai sanksi adat.
Pasangan mesum ini digerebek, Rabu (4/1/2016) dini hari oleh Ketua RT 05 Kelurahan Majapahit dan Polsek Lubuklinggau Timur.
Pasangan mesum ini digerebek setelah warga setempat curiga saat keduanya masuk kedalam kost-kosan di RT 05, Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Ketua RT 05, Harun membenarkan adanya penggerebekan tersebut. CN dan DN merupakan mahasiswi dan mahasiswa perguruan tinggi di Kota Lubuklinggau.
Setelah digerebek pihaknya memanggil keluarga keduanya untuk menjalankan hukum adat yakni cuci kampung dan menikah.
Dijelaskan Harun, penggerebekan tersebut berawal dari laporan warga yang melihat CN dan DN yang bukan suami istri masuk kedalam Kosan malam hari.
Kemudian ia bersama anggota Polsek dan petugas jaga malam dibantu warga langsung mendatangi kostan tersebut.
"Pertama kami panggil dan kami gedor pintunya, setelah mereka buka pintu ternyata benar di dalam ada tiga orang, satu orang di ruang tamu dan mereka berdua di dalam kamar," terangnya.
Kemudian, keduanya diminta keterangan soal mereka tidur satu kamar. Saat diinterogasi CN dan DN mengakui jika mereka sekamar dan itu dilakukan karena tidak lama lagi akan menikah.
"Kami tidak percaya, jadi kami panggil kedua orang tua mereka untuk ketemu di rumah saya. Direncanakan keduanya akan dinikahkan dan melakukan cuci kampung pada Kamis malam (5/1/2016)," kata Harun.
Dijelaskannya, pihaknya sudah sering memberikan imbauan kepada penghuni kos-kosan untuk menerima tamu batas pukul 22.00 WIB, kemudian saat menerima tamu untuk tidak menutup pintu.
Sedangkan, Yadi, (30), salah satu penjaga malam di Kelurahan Majapahit mengatakan, bahwa banyaknya kos-kosan serta kontrakan di Majapahit memang menjadi penyebab banyaknya pasangan mesum.
"Semalam itu sekitar dini hari digerebek, alhamdulillah warga di sini langsung laporan ke RT kalau ada yang mencurigakan, seperti ada pasangan laki-laki dan perempuan masuk Kosan kemudian pintu ditutup malam hari," ujarnya.
Diterangkannya, selama dia menjadi petugas jaga malam sudah sekitar 3-4 kali terjadi penggerebekan pasangan mesum, semuanya dijatuhkan sanksi menikah dan cuci kampung sesuai sanksi adat.
(nag)