Mendikbud Desak Pembangunan Sekolah di Aceh Segera Dituntaskan

Senin, 02 Januari 2017 - 18:45 WIB
Mendikbud Desak Pembangunan...
Mendikbud Desak Pembangunan Sekolah di Aceh Segera Dituntaskan
A A A
PIDIE JAYA - Guna memastikan percepatan revitalisasi sekolah pascagempa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali mengunjungi Pidie Jaya, Aceh, Minggu 1 Juanuari 2017 hingga Senin (2/1/2017). Ini merupakan kunjungan kali ketiga pascagempa di Pidie Jaya, Rabu 7 Desember 2016 lalu.

Mendikbud melihat langsung proses belajar mengajar yang berlangsung di tenda-tenda darurat sekaligus memeriksa perkembangan pembangunan sekolah darurat. Saat ini ruang-ruang kelas masih dalam proses pembangunan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Muhadjir menjelaskan, pembangunan ruang kelas darurat dan gedung permanen menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR dengan anggaran dari BNPB. Sementara Kemendikbud bertanggung jawab menyediakan mebeler dan peralatan pembelajaran. Selain itu, Kemendikbud juga akan menyediakan trauma healing dan bimbingan psikososial bagi para siswa korban gempa.

”Saya harapkan Kementerian PUPR segera menuntaskan pembangunan ruang kelas sementara dan memulai pembangunan gedung sekolah permanen. Dengan demikian Kemendikbud dapat memenuhi kewajibannya menyediakan mebeler dan alat pembelajaran yang dibutuhkan. Gedung sekolah yang baru nanti harus lebih baik dari yang lama,” katanya, Senin (2/1/2017).

Di lokasi yang dikunjunginya, Mendikbud berbincang-bincang dengan siswa SDN Jiem Jiem, SMPN 3 Bandar Baru, TK Al Hidayah, SDN Jalan Rata, SMK Kesehatan Putra Nanggroe dan SMAN 1 Trienggadeng. Kedatangan mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini disambut dengan gembira guru dan siswa.

Sejauh ini sudah didirikan 170 tenda di 68 titik lokasi sekolah. Sebanyak 158 ruang kelas sementara juga sedang dibangun di 28 titik lokasi sekolah yang rusak berat. ”Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru dan siswa yang dengan semangat tinggi kembali ke sekolah walau dengan berbagai keterbatasan,” ujarnya.

Hasil pantuan tim Kemendikbud, gempa di Pidie Jaya menyebabkan 65 sekolah rusak, terdiri dari 35 sekolah dasar (SD), 11 sekolah menengah pertama (SMP), 13 sekolah menengah atas (SMA), dan 6 sekolah menengah kejuruan (SMK). Kerusakan juga menimpa 81 fasilitas pendidikan anak usia dini (PAUD), mulai dari kerusakan tingkat sedang hingga berat.

Mendikbud memaparkan rencana bantuan pascagempa Aceh dengan total anggaran sekitar Rp68,2 miliar. Rinciannya pada 2016 disalurkan Rp25,8 miliar dan tahun ini Rp42,4 miliar.

Kepala Sekolah SDN Jalan Rata Hamdiah menjelaskan, meski belajar di bawah tenda namun para siswa tetap gembira dan para guru juga tetap semangat mengajar. Kepala Sekolah SMPN 3 Bandar Baru Rusli berharap dapat segera pindah dari tenda ke gedung yang layak.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9008 seconds (0.1#10.140)