Rahmadi Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Durian
A
A
A
KARANGANYAR - Rahmadi Yudianto, warga Gerdu, Desa Ngemplak, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Aksi nekat tersebut dilakukan karena diduga yang bersangkutan terbelit masalah tempatnya bekerja.
Ibunda Rahmadi, Suyatmi, mengatakan kejadian bermula ketika anaknya yang bekerja sebagai direktur pabrik kayu lapis tersebut pergi keluar rumah pada Minggu (1/1/2017) malam. Ketika itu korban keluar rumah tanpa diketahui tujuannya. Hingga larut malam Rahmadi tak kunjung pulang ke rumah dan sempat membuat keluarga khawatir.
Sekitar pukul 22.15 WIB, dia mengaku sempat mendengar suara tangisan yang berasal dari kebun yang ada di barat rumah. Ia sempat keluar untuk mencari sumber tangisan itu, namun tidak juga menemukan siapa yang menangis. Dia malah mengira tangisan itu adalah suara kucing.
Setelah ditunggu hingga keesokan pagi, Rahmadi tidak kunjung pulang ke rumah dan membuat sang ibu keluar rumah untuk mencari. Pukul 07.30 WIB tadi, sang ibu dikagetkan ketika anaknya sudah tergantung tidak bernyawa di pohon durian yang ada di barat rumah. Posisi tergantungnya korban tersebut sama dengan sumber suara tangisan yang didengarnya pada Minggu malam.
Mengetahui kondisi itu, dia langsung memanggil keluarga untuk menurunkan korban tersebut. Tidak lama kemudian sejumlah warga datang untuk membantu dan melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Karangpandan. "Sebelumnya ada suara tangisan, saya kira itu suara kucing," ucapnya, Senin (2/1/2017) siang.
Petugas kepolisan yang datang langsung melakukan oleh tempat kejadian perkara. Kasubag Humas Polres Karanganyar AKP Rochmat mengatakan, dari hasil autopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kematian korban diduga murni karena bunuh diri.
Ibunda Rahmadi, Suyatmi, mengatakan kejadian bermula ketika anaknya yang bekerja sebagai direktur pabrik kayu lapis tersebut pergi keluar rumah pada Minggu (1/1/2017) malam. Ketika itu korban keluar rumah tanpa diketahui tujuannya. Hingga larut malam Rahmadi tak kunjung pulang ke rumah dan sempat membuat keluarga khawatir.
Sekitar pukul 22.15 WIB, dia mengaku sempat mendengar suara tangisan yang berasal dari kebun yang ada di barat rumah. Ia sempat keluar untuk mencari sumber tangisan itu, namun tidak juga menemukan siapa yang menangis. Dia malah mengira tangisan itu adalah suara kucing.
Setelah ditunggu hingga keesokan pagi, Rahmadi tidak kunjung pulang ke rumah dan membuat sang ibu keluar rumah untuk mencari. Pukul 07.30 WIB tadi, sang ibu dikagetkan ketika anaknya sudah tergantung tidak bernyawa di pohon durian yang ada di barat rumah. Posisi tergantungnya korban tersebut sama dengan sumber suara tangisan yang didengarnya pada Minggu malam.
Mengetahui kondisi itu, dia langsung memanggil keluarga untuk menurunkan korban tersebut. Tidak lama kemudian sejumlah warga datang untuk membantu dan melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Karangpandan. "Sebelumnya ada suara tangisan, saya kira itu suara kucing," ucapnya, Senin (2/1/2017) siang.
Petugas kepolisan yang datang langsung melakukan oleh tempat kejadian perkara. Kasubag Humas Polres Karanganyar AKP Rochmat mengatakan, dari hasil autopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kematian korban diduga murni karena bunuh diri.
(zik)