Polda Jateng Perkuat Pengamanan Kota Solo
A
A
A
SOLO - Polda Jawa Tengah memperkuat pengamanan di Kota Solo dan kabupaten sekitarnya menyusul tertangkapnya para terduga teroris di berbagai daerah. Alasannya, mereka yang diringkus rata-rata memiliki keterkaitan jaringan di wilayah eks Karesidenan Surakarta itu.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, para terduga teroris yang belum lama ini ditangkap di antaranya memiliki jaringan di Solo. Seperti penemuan bom di Bekasi, kebanyakan memiliki keterkaitan dengan wilayah di eks Karesidenan Surakarta, sehingga pengamanan Kota Solo dan kabupaten sekitarnya mendapat penambahan kekuatan.
"Termasuk dari Brimob, Sabhara, dan intelijen kami perkuat," kata Condro Kirono kepada wartawan seusai gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2016 dalam rangka pengamanan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 di Solo, Kamis (22/12/2016) pagi.
Polda Jawa Tengah terus berkoordinasi dengan Datesemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Apabila terdapat terduga teroris yang memiliki keterkaitan dengan Solo maupun daerah lain di Jawa Tengah, pihaknya siap mem-back up Densus 88. Sejauh ini, Polda Jawa Tengah masih menunggu pengembangan para terduga teroris yang ditangkap.
Kota Solo memang memiliki karakteristik yang memerlukan kekuatan tambahan dari Polda Jateng. Seperti tempat ibadahnya banyak serta dinamika kota saat pergantian tahun lebih tinggi dibanding Semarang.
Selain itu, Kota Solo juga sebagai tempat tujuan wisata, seperti Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Dengan demikian, masyarakat dari berbagai daerah banyak yang berkunjung ke Kota Bengawan.
Dalam pengamanan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 di Jawa Tengah, sebanyak 9.875 personel Polri dikerahkan, ditambah kekuatan dari unsur TNI dan Pemerintah Daerah. Sebanyak 1.029 pos pengamanan dan pelayanan disiapkan di berbagai titik seperti gereja, objek keramaian, mal, dan tempat-tempat wisata.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, para terduga teroris yang belum lama ini ditangkap di antaranya memiliki jaringan di Solo. Seperti penemuan bom di Bekasi, kebanyakan memiliki keterkaitan dengan wilayah di eks Karesidenan Surakarta, sehingga pengamanan Kota Solo dan kabupaten sekitarnya mendapat penambahan kekuatan.
"Termasuk dari Brimob, Sabhara, dan intelijen kami perkuat," kata Condro Kirono kepada wartawan seusai gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2016 dalam rangka pengamanan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 di Solo, Kamis (22/12/2016) pagi.
Polda Jawa Tengah terus berkoordinasi dengan Datesemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Apabila terdapat terduga teroris yang memiliki keterkaitan dengan Solo maupun daerah lain di Jawa Tengah, pihaknya siap mem-back up Densus 88. Sejauh ini, Polda Jawa Tengah masih menunggu pengembangan para terduga teroris yang ditangkap.
Kota Solo memang memiliki karakteristik yang memerlukan kekuatan tambahan dari Polda Jateng. Seperti tempat ibadahnya banyak serta dinamika kota saat pergantian tahun lebih tinggi dibanding Semarang.
Selain itu, Kota Solo juga sebagai tempat tujuan wisata, seperti Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Dengan demikian, masyarakat dari berbagai daerah banyak yang berkunjung ke Kota Bengawan.
Dalam pengamanan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 di Jawa Tengah, sebanyak 9.875 personel Polri dikerahkan, ditambah kekuatan dari unsur TNI dan Pemerintah Daerah. Sebanyak 1.029 pos pengamanan dan pelayanan disiapkan di berbagai titik seperti gereja, objek keramaian, mal, dan tempat-tempat wisata.
(zik)