Pegawai SMPN 13 Lubuklinggau Ditemukan Tewas Dalam Lubang di Sungai

Kamis, 15 Desember 2016 - 16:50 WIB
Pegawai SMPN 13 Lubuklinggau...
Pegawai SMPN 13 Lubuklinggau Ditemukan Tewas Dalam Lubang di Sungai
A A A
LUBUKLINGGAU - Staf Tata Usaha (TU) SMP Neger 13 Kota Lubuklinggau, Daman Heriyansah (30) ditemukan tewas di dalam lubang di Sungai Kelingi Kampung V, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kamis (15/12/2016) pukul 00.30 WIB setelah hilang selama 8 jam saat menembak ikan.

Sebelum ditemukan tewas, Daman awalnya menembak ikan di Sungai Kelingi bersama keponakannya, namun sekitar pukul 16.00 WIB korban yang menyelam dengan membawa tombak, senter dan kacamata air tak kunjung kembali ke permukaan sungai.

Keponakannya yang menunggu dipinggir sungai kemudian memberitahu warga sekitar lalu melakukan pencarian di lokasi dan sekitarnya. Pencarian korban dilakukan warga dibantu Tagana dari pukul 16.00 WIB hingga tengah malam tak menemukan korban.

Warga yang terus mencari dengan menyelam,akhirnya sekitar pukul 00.00 WIB mendapat petunjuk yakni melihat cahaya dari ke dalam sungai di dalam lubang leter U, benar saja cahaya tersebut berasal dari senter yang masih dipegang korban, sementara Daman sendiri sudah tidak bernyawa.

Akhirnya selama 30 menit warga mengevaluasi jasad korban menggunakan jangkar yang dibuat dari bambu sebanyak tiga sambungan untuk menarik korban dari lubang leter U di sungai.

"Jenazah dievakuasi menggunakan bambu disambung sebanyak 3 sambungan dibuat seperti jangkar untuk mengeluarkan korban, karena sungai sangat dalam dan almarhum didalam Goa (lubang) kalau dipaksakan menyelam tanpa peralatan lengkap bisa bahaya juga," timpal Febri anggora Tagana Lubukinggau yang ikut dalam pencarian korban.

Dikatakan Febri, saat ditemukan korban sudah meninggal karena sudah delapan jam lebih tenggelam. Daman meninggal diduga karena tidak bisa keluar dari lubang di dalam sungai sehingga kehabisan nafas.

Korban dimakamkan di TPU Simpang Periuk sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan ambulans Perindo menuju peristirahatan terakhirnya, sementara buah hatinya yang bungsu terus menangis mengiringi kepergian ayahnya tersebut.

Sementara itu, Kepala SMP N 13 Lubuklinggau, Imron Willi Iskandar, kepada KORAN SINDO, mengatakan dirinya ikut terjun kedasar sungai mencari Daman, dimana satu jam sebelum dikabarkan hanyut korban masih sempat membantunya menyusun bunga bonsai di halaman rumah dan bercanda gurau.

Imron mengaku aneh dengan sifat almarhum karena bersalaman dengan sujud dan cium tangan padahal setiap hari ketemu di sekolah. Imron sempat meminta almarhum untuk tidak pulang terlebih dahulu, namun Daman ngotot tetap ingin pulang.

"Almarhum sudah 7 tahun bekerja di SMP N 13, dia itu orangnya sangat nurut sekali tidak pernah Bantah, tapi kemarin saya bilang jangan dulu pulang tapi dia ngotot mau pulang, biasanya kalau dibilangin dia nurut," tutur Imron.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1426 seconds (0.1#10.140)