Primus Dirampok Empat Polisi Gadungan
Primus Dirampok Empat Polisi Gadungan
A
A
A
MEDAN - Primus (16) remaja yang tinggal di Jalan Pertiwi, Lorong Persatuan, Kelurahan Bantan, Percut Seituan dirampok empat Polisi gadungan di Jalan Ampera, Kelurahan Bantan, Percut Seituan. Akibatnya dia kehilangan uang Rp300 ribu, helm dan motor beserta STNK.
Didampingi Siti Sulistiawati (40) ibunya, Primus, mendatangi Polsek Percut Seituan untuk membuat laporan pengaduan atas insiden perampokan yang dialaminya pada Senin malam, 14 November kemarin.
Remaja ini mengatakan kejadian berawal saat itu dirinya sedang berada di SPBU untuk mengisi bensin di Jalan Mandala By Pas. Lalu dia pun beranjak pulang ke rumahnya dengan melintasi Jalan Ampera, Kelurahan Bantan, Percut Seituan. Dalam perjalanan ternyata Primus diikuti oleh empat pria yang mengendarai dua sepeda motor.
Lalu keempat pria tersebut menyuruh Primus berhenti dan mereka mengaku dari petugas kepolisian. Setelah Primus berhenti mereka membawanya ke Jalan Horas, untuk menunjukkan surat kelengkapan sepeda motor. Primus pun memperlihatkan surat sepeda motornya lalu para begal tersebut meminta kunci sepeda motornya bernopol BK 2693 AFW.
Belum puas sampai disitu, mereka meminta dompet Primus yang berisi uang Rp300 ribu, STNK dan helm milik Primus. Sadar akan menjadi korban perampokan, Primus akhirnya melawan. Namun apa daya dia seorang diri dan pelaku berjumlah empat orang. Sehingga Primus dikeroyok. Bahkan Primus sempat diancam akan dibunuh oleh pelaku yang menggunakan pisau.
"Daripada aku dibunuh lebih baik kuserahkan saja bang. Mereka ngaku-ngaku dari polisi," ujar Primus didampingi ibunya di kantor polisi, Selasa (15/11/2016). Menurut Primus, dia sempat memperhatikan ciri-ciri keempat pelaku yang merampoknya.
"Aku sempat melihat dan ciri-ciri empat orang pelakunya, ada yang pake topi dan helm, badannya agak berisi. Cuma wajahnya enggak begitu jelas bang, karena aku dibawa ke tempat yang agak gelap bang," beber Primus lagi.
Panit Reskrim Polsek Percut Seituan Ipda Irwanta Sembiring menyebutkan saat ini laporan korban sedang dalam pemeriksaan.
"Kita sudah cek TKP. Korban mengalami kerugian sepeda motor dan suratnya, uang dan helm. Keterangan korban pun masih kita dalami," tuturnya.
Didampingi Siti Sulistiawati (40) ibunya, Primus, mendatangi Polsek Percut Seituan untuk membuat laporan pengaduan atas insiden perampokan yang dialaminya pada Senin malam, 14 November kemarin.
Remaja ini mengatakan kejadian berawal saat itu dirinya sedang berada di SPBU untuk mengisi bensin di Jalan Mandala By Pas. Lalu dia pun beranjak pulang ke rumahnya dengan melintasi Jalan Ampera, Kelurahan Bantan, Percut Seituan. Dalam perjalanan ternyata Primus diikuti oleh empat pria yang mengendarai dua sepeda motor.
Lalu keempat pria tersebut menyuruh Primus berhenti dan mereka mengaku dari petugas kepolisian. Setelah Primus berhenti mereka membawanya ke Jalan Horas, untuk menunjukkan surat kelengkapan sepeda motor. Primus pun memperlihatkan surat sepeda motornya lalu para begal tersebut meminta kunci sepeda motornya bernopol BK 2693 AFW.
Belum puas sampai disitu, mereka meminta dompet Primus yang berisi uang Rp300 ribu, STNK dan helm milik Primus. Sadar akan menjadi korban perampokan, Primus akhirnya melawan. Namun apa daya dia seorang diri dan pelaku berjumlah empat orang. Sehingga Primus dikeroyok. Bahkan Primus sempat diancam akan dibunuh oleh pelaku yang menggunakan pisau.
"Daripada aku dibunuh lebih baik kuserahkan saja bang. Mereka ngaku-ngaku dari polisi," ujar Primus didampingi ibunya di kantor polisi, Selasa (15/11/2016). Menurut Primus, dia sempat memperhatikan ciri-ciri keempat pelaku yang merampoknya.
"Aku sempat melihat dan ciri-ciri empat orang pelakunya, ada yang pake topi dan helm, badannya agak berisi. Cuma wajahnya enggak begitu jelas bang, karena aku dibawa ke tempat yang agak gelap bang," beber Primus lagi.
Panit Reskrim Polsek Percut Seituan Ipda Irwanta Sembiring menyebutkan saat ini laporan korban sedang dalam pemeriksaan.
"Kita sudah cek TKP. Korban mengalami kerugian sepeda motor dan suratnya, uang dan helm. Keterangan korban pun masih kita dalami," tuturnya.
(sms)
Explore More