Sosok Yu Djum di Mata Tetangga

Senin, 14 November 2016 - 23:07 WIB
Sosok Yu Djum di Mata...
Sosok Yu Djum di Mata Tetangga
A A A
YOGYAKARTA - Tetangga legenda gudeg Yu Djum berdatangan ke rumah duka di Kampung Karangasem-Mbarek,Jalan Kaliurang KM 4,5 CT III/22 Yogyakarta, Senin (14/11/2016) malam ini. Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada perempuan yang meniti karier berjualan gudeg di Kampung Wijilan Yogyakarta tersebut.

Warga mengaku sangat kehilangan sosok yang dikenal pantang menyerah tersebut. Tetangga almarhumah, Kusnanto (45), mengatakan, Yu Djum semasa hidupnya terkenal baik di lingkungan sekitar. Almarhumah adalah sosok yang pantang menyerah, memulai dari nol sampai berjaya. "Kita merasa kehilangan. Warga mengenali sangat baik dengan warga sekitar," kata dia.

Dia menceritakan, kuliner gudeg yang didirikan Yu Djum adalah yang tertua di Yogyakarta. Meski usaha yang digelutinya sukses, Yu Djum tetap menunjukkan sikap sederhana. "Almarhumah sosok yang sederhana, tidak hidup bermewahan meski usahanya sukses," kata Kusnanto.

Dalam sejarahnya, Yu Djum awalnya hanya sebagai penjual gudeg di Kampung Wijilan sejak 1951. Waktu itu Yu Djum hanya menjajakan gudeg di atas lapak kecil dengan meja dan kursi yang sangat sederhana. Dia menjalaninya setiap hari, pergi pulang dari Kampung Karangasem ke Kampung Wijilan. Mulai 1985 Yu Djum mulai membuka warung makan gudeg di Wijilan.

Hingga kini, warung gudeg Yu Djum bertebaran di sejumlah lokasi di DIY. Antara lain Jalan Kaliurang KM 4,5 CT III/22 Karangasem, Mbarek, Yogyakarta, Jalan Laksda Adisucipto KM 8,7 (Samping Hotel Sheraton) Sleman, Jalan Wates KM 5,5 Ambarketawang Gamping, Sleman, Jalan Wonosari-Yogya KM 7, Gading Playen, Gunungkidul dan lainnya.

Diberitakan sebelumnya, salah satu legenda kuliner khas Yogyakarta, Gudeg, meninggal dunia. Dia adalah Djuwariyah atau lebih dikenal sebagai "Yu Djum". Perintis gudeg sejak 1951 ini meninggal dunia, Senin (14/11/2016) pukul 18.00 WIB. Yu Djum meninggal di usia 85 tahun. (Baca juga: Legenda Gudeg 'Yu Djum' Berpulang).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)