JR Saragih: Jangan Malu Menceritakan Jati Diri

Senin, 07 November 2016 - 17:01 WIB
JR Saragih: Jangan Malu...
JR Saragih: Jangan Malu Menceritakan Jati Diri
A A A
PEMATANGSIANTAR - Bupati Simalungun JR Saragih mengunjungi Panti Asuhan Thabita Care di Pematangsiantar, Minggu (6/11/2016). Di hadapan para anak panti, JR Saragih meminta anak panti jangan pernah malu untuk menceritakan jati diri mereka.

"Saya sendiri pun tidak pernah malu bercerita siapa saya. Saya yang sejak kecil kurang merasakan kasih sayang dari kedua orangtua. Saya dari kecil sudah ditinggal oleh bapak saya. Sama seperti kalian yang ada di sini. Tapi saya tetap semangat, mandiri, dan bekerja keras untuk meraih cita-cita," kata JR Saragih memberikan motivasi kepada anak panti.

JR Saragih berpesan agar anak panti terus semangat dan tidak perlu kecewa atas apa yang saat ini terjadi. Justru di panti asuhan ini mereka akan ditempa untuk menjadi yang terbaik dalam menjalani hidup dan meraih cita-cita.

"Saya adalah bukti dan contoh nyata buat kalian. Kalian harus kuat dan tidak perlu kecewa dan dendam. Apalagi sama orangtua kalian," katanya.

JR Saragih menegaskan, dirinya sering berkunjung ke beberapa panti asuhan. Hal ini dilakukan agar dirinya dapat berguna untuk anak dan orang lain. Dengan demikian dapat melayani mereka yang membutuhkan.

"Saya ingin memberikan manfaat bagi setiap panti asuhan. Dan, saya pun ingin anak-anak dan semua orang yang di panti ini mempunyai semangat. Saya adalah bapak kalian. Untuk itu, jangan pernah malu dan kecewa. Jika kalian ditanya siapa orangtuanya, silakan kalian jawab,'orangtua saya adalah JR Saragih'," tegasnya.

Setelah memberikan motivasi, JR Saragih meninjau keadaan dan suasana panti asuhan. Ia mengaku miris melihat kondisi yang ada. Karena itu, atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten, JR Saragih membantu fasilitas dan prasarana panti seperti 10 unit tempat tidur, perbaikan asbes untuk asrama penginapan, serta arena bermain.

JR Saragih pun memberikan fasilitas pendidikan gratis kepada Ruth Silaban yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, kemudian bantuan pendidikan sekolah SMU kepada Simaremare.

"Pendidikan ini sangat penting untuk meraih cita-cita, terutama Ruth yang ingin menjadi PNS dan Simaremare yang ingin menjadi tentara. Pesan saya kepada pengasuh, berikanlah kasih sayang ke mereka dan bimbinglah untuk meraih cita-citanya," harap JR Saragih.

JR Saragih berterima kasih kepada panti asuhan ini sebab mau dan rendah hati menampung mereka. Ini artinya, panti asuhan meringankan program pemerintahan daerah.

"Saya sangat mengapresiasi akan hal ini. Apalagi, di panti ini ada warga kita yang berasal dari Simalungun. Untuk itu, saya berpesan dan mohon bantuan ke dinas Pemkab Simalungun untuk berbuat banyak atas panti asuhan ini. Berikan bantuan selagi kita bisa membantunya," pesan JR Saragih kepada SKPD.

Sementara itu, Theodora Sihite, pendiri Panti Asuhan Thabita Care mengaku berterima kasih atas kerja nyata dan bantuan yang diberikan JR Saragih secara personal maupun yang datangnya dari Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Sebab, katanya, bantuan dari pemerintah daerah maupun dinas sosial masih kurang. Padahal, biaya operasional untuk menghidupi panti ini sedikitnya Rp200 ribu per hari.

"Selama ini donasi sifatnya masih partisan. Pemerintah terkait belum terlalu memerhatikan. Padahal setiap tahun kita selalu mengajukan proposal tapi hasilnya selalu nihil. Padahal dinas sosial selalu memberikan kerjaan ke kita. Banyak anak-anak telantar dari jalanan yang dilimpahkan ke panti ini," ungkap Theodora Sihite. (Ricky Hutafea/rel)
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8660 seconds (0.1#10.140)