Cerita TKI yang Selamat, Sebelum Naik Kapal Sempat Disiksa dan Dicambuk

Kamis, 03 November 2016 - 14:30 WIB
Cerita TKI yang Selamat,...
Cerita TKI yang Selamat, Sebelum Naik Kapal Sempat Disiksa dan Dicambuk
A A A
BATAM - Tenggelamnya kapal pengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Perairan Tanjung Bemban yang merenggut sejumlah nyawa menyisakan banyak cerita. Berbagai alasan yang mendasari TKI di Malaysia itu harus pulang ke kampung halaman melalui jalur ilegal.

Namun untuk bisa mencapai jalur ilegal itu ternyata juga tidak mudah, para TKI tak hanya harus mengeluarkan biaya mahal untuk bisa pulang. Tapi juga harus menerima berbagai siksaan dari para tekong yang akan membawanya ke tanah air.

"Sebelum menaiki kapal itu, mereka disiksa dan cambuk, saudara kita ini juga harus menyeberang sampai ke tengah laut untuk naik kapal," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian saat memaparkan kronologis kejadian di RS Bhayangkara Polda Kepri, Kamis (3/11/2016).

Dia mengatakan, untuk keluar dari Malaysia para TKI harus menempuh jalan darat dengan berjalan kaki 10 jam menuju Pelabuhan Tembikai Malaysia. Di pelabuhan tesebut menurutnya ternyata sudah ada camp atau tempat untuk menampung para TKI ilegal tersebut yang hendak pulang.

Awal kejadian kapal nahas tersebut dijelaskan bahwa kapal dipesan oleh S di Malaysia kepada Anak Buah Kapal (ABK) H di Batam. Selanjutnya kapal berangkat dari Batam menuju Malaysia pukul 24.00 WIB dan tiba ditujuan sekitar pukul 02.00 WIB.

"Kapal menunggu di tengah laut, jadi korban ini atau para TKI kita harus ke laut dengan kedalaman sepinggang orang dewasa," ujarnya.

Setelah semua penumpang naik kapal kemudian langsung berangkat menuju Batam. Ditengah perjalanan menurutnya terjadi keributan karena ABK kembali memungut bayaran kepada TKI. Karena kapal kecil dan muatannya penuh sehingga membuat kapal oleng dan langsung terbalik saat dihantam ombak.

Selain itu, Sam juga mengungkapkan untuk menindaklanjuti persoalan ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, baik penanganan bagi korban yang selamat ataupun yang sudah meninggal. Pemerintah Indonesia juga sudah koordinasi dengan Pemerintah Malaysia.

"Hari ini Kepolisian Malaysia dijadwalkan akan ke Batam, tapi waktunya kita masih belum tahu," katanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2426 seconds (0.1#10.140)