Tak Hanya Demo, Warga Batam Juga Gelar Aksi Jahit Mulut
A
A
A
BATAM - Unjuk rasa yang digelar warga di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam juga diwarnai dengan aksi jahit mulut oleh sejumlah pemuda. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penolakan keras terhadap PMK 148/2016 dan kebijakan yang dikeluarkan oleh para pimpinan BP Batam.
Aksi nekat para pemuda tersebut dilakukan sebagai simbol atas pemerintah yang tidak mau mendengarkan aspirasi masyarakat Batam. Melalui jahit mulut ini diharapkan pimpinan BP Batam dan pemerintah pusat bisa melihat bahwa aksi yang dilakukan bukan main-main.
"Kami prihatin dengan pemerintah yang tidak mau mendengarkan rakyatnya yang sengsara. Lihat teman-teman kita yang melakukan jahit mulut ini bentuk kekecewaan kami pemerintah yang tidak mau mendengar keluhan rakyat," kata koordinator aksi Edy Susilo saat memimpin orasi, Selasa (1/11/2016).
Edy menjelaskan, bahwa semua ini dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak manapun, pihaknya menilai bahwa semua masyarakat mendesak agar pemerintah bisa bijak dan segera membatalkan PMK 148/2016 tersebut. Supaya Batam bisa kembali kondusif.
Ketua LSM Badan Pemantau Kebijakan Pemerintah Daerah (BPKPD) tersebut juga menuding bahwa pimpinan BP Batam yang baru dilantik sekitar 7 bulan itu tidak tahu persoalan di Batam. Sehingga tidak mempunyai rasa perduli kepada masyarakat, sebab itu dia mendesak agar para pimpinan BP Batam tersebut segera meninggalkan Batam.
"Mereka tidak punya rumah disini, tinggalnya juga di hotel. Kami meminta supaya pemerintah bisa segera mengganti para pimpinan BP Batam," jelasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad berharap masyarakat Batam bisa melakukan aksi yang santun dan tidak anarkistis yang dapat mengganggu keamanan di Batam. Sehingga tetap berjalan normatif dan tidak menimbulkan gejolak yang akan berdampak buruk.
Da mengaku sudah mendengar bahwa akan ada beberapa aksi unjuk rasa di Batam, sebab itu pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berunjuk rasa agar bisa disampaikan dengan baik apa yang menjadi tuntutan. Dan bisa dijalankan dengan kondusif tanpa mengganggu aktivitas lainnya.
"Kita berharap semuanya bisa menahan diri dan menyampaikan dengan santun, unjuk rasa harus berjalan tertib," jelasnya.
Aksi nekat para pemuda tersebut dilakukan sebagai simbol atas pemerintah yang tidak mau mendengarkan aspirasi masyarakat Batam. Melalui jahit mulut ini diharapkan pimpinan BP Batam dan pemerintah pusat bisa melihat bahwa aksi yang dilakukan bukan main-main.
"Kami prihatin dengan pemerintah yang tidak mau mendengarkan rakyatnya yang sengsara. Lihat teman-teman kita yang melakukan jahit mulut ini bentuk kekecewaan kami pemerintah yang tidak mau mendengar keluhan rakyat," kata koordinator aksi Edy Susilo saat memimpin orasi, Selasa (1/11/2016).
Edy menjelaskan, bahwa semua ini dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak manapun, pihaknya menilai bahwa semua masyarakat mendesak agar pemerintah bisa bijak dan segera membatalkan PMK 148/2016 tersebut. Supaya Batam bisa kembali kondusif.
Ketua LSM Badan Pemantau Kebijakan Pemerintah Daerah (BPKPD) tersebut juga menuding bahwa pimpinan BP Batam yang baru dilantik sekitar 7 bulan itu tidak tahu persoalan di Batam. Sehingga tidak mempunyai rasa perduli kepada masyarakat, sebab itu dia mendesak agar para pimpinan BP Batam tersebut segera meninggalkan Batam.
"Mereka tidak punya rumah disini, tinggalnya juga di hotel. Kami meminta supaya pemerintah bisa segera mengganti para pimpinan BP Batam," jelasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad berharap masyarakat Batam bisa melakukan aksi yang santun dan tidak anarkistis yang dapat mengganggu keamanan di Batam. Sehingga tetap berjalan normatif dan tidak menimbulkan gejolak yang akan berdampak buruk.
Da mengaku sudah mendengar bahwa akan ada beberapa aksi unjuk rasa di Batam, sebab itu pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berunjuk rasa agar bisa disampaikan dengan baik apa yang menjadi tuntutan. Dan bisa dijalankan dengan kondusif tanpa mengganggu aktivitas lainnya.
"Kita berharap semuanya bisa menahan diri dan menyampaikan dengan santun, unjuk rasa harus berjalan tertib," jelasnya.
(sms)