Bertambah, Korban Jembatan Putus di Klungkung
A
A
A
KLUNGKUNG - Korban putusnya Jembatan Cinta yang menghubungkan Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan di Kabupaten Klungkung, Bali bertambah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Indra mengatakan, musibah itu merenggut sembilan nyawa dan melukai 30 orang.
"Ada sembilan orang yang tewas. Delapan orang sudah diidentifikasi. Satu belum. Sebelumnya yang mengalami luka hanya 18 orang namun setelah dilakukan pencarian korban bertambah," kata Indra di Denpasar, Bali, Minggu (16/10/2016).
Pada pukul 21.00 Wita, pencarian korban dihentikan karena lokasi kejadian gelap. Selain itu,sudah tidak ada laporan kehilangan anggota keluarga dari masyarakat setempat.
"Besok pagi tim kami dari Denpasar akan ke lokasi sekitar pukul 06.00 Wita," ujar Indra.
Dia menjelaskan, pada saat kejadian banyak warga yang sedang melaksanakan upacara Hari Nyepi Segara di Pura Bakung Ceningan.
Sebelum putus, jembatan itu sudah goyang lalu ambruk. Beberapa orang pengendara motor dan orang yang sedang melintas di jembatan tersebut langsung berjatuhan ke luat.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada beberapa versi laporan mengenai jumlah korban meninggal, yakni adanya yang menyatakan delapan orang meninggal, adapula yang menyebut sembilang orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Minggu 16 Oktober 2016 malam menjelaskan, data yang benar adalah delapan orang meninggal dengan identitas sebagai berikut:
1. I Wayan Sutamat (49) asal Jungut Batu.
2. Putu Ardiana (45) Lembongan.
3. Ni Wayan Merni (55) Jungut Batu.
4. I Putu Surya (3) Jungut Batu,
5. I Gede Senan (40) Kutampi Np.
6. Ni Wayan Sumarti (56) Dusun Klatak.
7. Ni Putu Krisna Dewi (9)
8. Ni Kadek Mustina (6).
Sementara korban luka berjumlah 30 orang yang terdiri atas 22 orang luka ringan dan dua orang luka berat. Semua dirawat di puskesmas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Indra mengatakan, musibah itu merenggut sembilan nyawa dan melukai 30 orang.
"Ada sembilan orang yang tewas. Delapan orang sudah diidentifikasi. Satu belum. Sebelumnya yang mengalami luka hanya 18 orang namun setelah dilakukan pencarian korban bertambah," kata Indra di Denpasar, Bali, Minggu (16/10/2016).
Pada pukul 21.00 Wita, pencarian korban dihentikan karena lokasi kejadian gelap. Selain itu,sudah tidak ada laporan kehilangan anggota keluarga dari masyarakat setempat.
"Besok pagi tim kami dari Denpasar akan ke lokasi sekitar pukul 06.00 Wita," ujar Indra.
Dia menjelaskan, pada saat kejadian banyak warga yang sedang melaksanakan upacara Hari Nyepi Segara di Pura Bakung Ceningan.
Sebelum putus, jembatan itu sudah goyang lalu ambruk. Beberapa orang pengendara motor dan orang yang sedang melintas di jembatan tersebut langsung berjatuhan ke luat.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada beberapa versi laporan mengenai jumlah korban meninggal, yakni adanya yang menyatakan delapan orang meninggal, adapula yang menyebut sembilang orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Minggu 16 Oktober 2016 malam menjelaskan, data yang benar adalah delapan orang meninggal dengan identitas sebagai berikut:
1. I Wayan Sutamat (49) asal Jungut Batu.
2. Putu Ardiana (45) Lembongan.
3. Ni Wayan Merni (55) Jungut Batu.
4. I Putu Surya (3) Jungut Batu,
5. I Gede Senan (40) Kutampi Np.
6. Ni Wayan Sumarti (56) Dusun Klatak.
7. Ni Putu Krisna Dewi (9)
8. Ni Kadek Mustina (6).
Sementara korban luka berjumlah 30 orang yang terdiri atas 22 orang luka ringan dan dua orang luka berat. Semua dirawat di puskesmas.
(dam)