Mahasiswi Unnes Hanyut, Penyelenggara Diksar Dianggap Abaikan Protap

Senin, 10 Oktober 2016 - 18:14 WIB
Mahasiswi Unnes Hanyut, Penyelenggara Diksar Dianggap Abaikan Protap
Mahasiswi Unnes Hanyut, Penyelenggara Diksar Dianggap Abaikan Protap
A A A
SEMARANG - Panitia Pendidikan SAR Kampus di Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang (Unnes) dianggap mengabaikan keselamatan saat kegiatan di sungai. Ini terkait insiden hanyutnya beberapa peserta diksar, termasuk satu mahasiswi, pada Minggu (9/10/2016).

Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Semarang Maulana Affandi, menyebutkan prosedur tetap (protap) kegiatan seperti itu seharusnya pihak panitia melakukan koordinasi.

"Seharusnya memberitahu ke kami, paling tidak dua hari sebelum kegiatan. Bisa tertulis maupun lisan, tapi ini tidak ada pemberitahuan ke kami," ungkap Affandi, Senin (10/10/2016).

Jika dilakukan koordinasi, sebut Affandi, pihaknya bisa mengupayakan tim untuk mengawal kegiatan itu dan melakukan pemantauan.

Pada insiden di Kali Segoro, Gunungpati itu, terjadi air bah saat puluhan peserta diksar masuk sungai. Menurutnya, hal ini bisa diantisipasi jika mempertimbangkan cuaca di daerah atas sungai.

"Dulu seperti kejadian Undip pada 2013 silam di Kiskendo Kendal, tapi sekarang mereka terus koordinasi," lanjutnya.

Untuk diketahui, saat kejadian di Kendal pada 2013, Mahasiswa Pecinta Alam Teknik Sipil (Mapateksi) melakukan susur sungai di dalam Gua Kiskendo, Singorojo, Kendal. Awalnya ada sekitar 20 mahasiswa yang turun di sana. Tiba-tiba air bah menghantam. Dua di antaranya yakni mahasiswa angkatan 2011, Hari dan Nur Faizin, terseret air bah.

Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan, seharusnya pihak penyelenggara mempertimbangkan faktor cuaca saat menyelenggarakan kegiatan di alam bebas itu.

"Pihak penyelenggara (panitia) bisa kami panggil untuk dilakukan pemeriksaan, dimintai keterangan terkait insiden itu," kata Abi saat ditemui di Mapolrestabes Semarang.

Terkait hilangnya korban, Abi menyebut pihaknya bersama tim SAR gabungan seperti dari Basarnas, BPBD, TNI, maupun instansi terkait, bersama-sama melakukan pencarian korban secara maksimal.

Hingga Senin petang alias hari kedua Operasi SAR atas Kurnia Dwi Wahyuni, belum membuahkan hasil. Tim SAR melakukan berbagai upaya maksimal, mulai sisir sungai hingga penyelaman. Namun, keberadaan korban belum ditemukan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7149 seconds (0.1#10.140)