Bupati Purwakarta Jemput Warganya di Padepokan Dimas Kanjeng
A
A
A
PURWAKARTA - Warga Purwakarta dikejutkan dengan beredarnya pesan berantai melalui salah satu platform layanan chatting Whatsapp, pada Jumat 7 Oktober 2016.
Dalam pesan yang diklaim berasal dari Kepolisian Polda Jawa Timur tersebut disebutkan bahwa Rukoyah warga Kampung Krajan, RT 01/01, Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, menjadi salah satu pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Dia saat ini masih bertahan di padepokan milik guru spiritual pengganda uang tersebut. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyikapi pesan itu dengan cukup antusias.
Dia bahkan langsung menginstruksikan camat dan kepala desa setempat untuk mengecek keberadaan Rukoyah. Jika benar Rukoyah saat ini masih berada di Padepokan Dimas Kanjeng, dia meminta untuk segera dibawa pulang.
“Saya sudah meminta ke kades dan camat untuk melakukan pengecekan secara langsung. Kalau benar ada di sana, harus bisa dibujuk untuk pulang ke rumahnya," kata Kang Dedi, sapaan akrabnya, Sabtu (8/10/2016).
Dedi memastikan, seluruh biaya penjemputan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, sehingga sedikit pun tidak akan membenani pihak keluarga yang saat ini dilanda kebingungan lantaran ibu empat anak tersebut sudah satu bulan pergi dari rumah dengan dalih akan mengikuti pengajian ke daerah Jawa Timur.
“Biar cepat dan segera pulang, kita jemput langsung via pesawat. Kasihan keluarganya bingung,” ujar dia.
Kang Dedi pun mengimbau kepada seluruh aparat desa di Purwakarta jika diketahui ada warganya yang mengikuti aneka ritus yang dilaksanakan di Padepokan Dimas Kanjeng agar dilakukan pendataan untuk segera dijemput.
“Sejauh ini baru satu, ya Ibu Rukoyah itu. Tapi kalau ternyata di Padepokan Dimas Kanjeng ditemukan lagi warga Purwakarta tentu kita jemput sekalian,"pungkas Kang Dedi.
Dalam pesan yang diklaim berasal dari Kepolisian Polda Jawa Timur tersebut disebutkan bahwa Rukoyah warga Kampung Krajan, RT 01/01, Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, menjadi salah satu pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Dia saat ini masih bertahan di padepokan milik guru spiritual pengganda uang tersebut. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyikapi pesan itu dengan cukup antusias.
Dia bahkan langsung menginstruksikan camat dan kepala desa setempat untuk mengecek keberadaan Rukoyah. Jika benar Rukoyah saat ini masih berada di Padepokan Dimas Kanjeng, dia meminta untuk segera dibawa pulang.
“Saya sudah meminta ke kades dan camat untuk melakukan pengecekan secara langsung. Kalau benar ada di sana, harus bisa dibujuk untuk pulang ke rumahnya," kata Kang Dedi, sapaan akrabnya, Sabtu (8/10/2016).
Dedi memastikan, seluruh biaya penjemputan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, sehingga sedikit pun tidak akan membenani pihak keluarga yang saat ini dilanda kebingungan lantaran ibu empat anak tersebut sudah satu bulan pergi dari rumah dengan dalih akan mengikuti pengajian ke daerah Jawa Timur.
“Biar cepat dan segera pulang, kita jemput langsung via pesawat. Kasihan keluarganya bingung,” ujar dia.
Kang Dedi pun mengimbau kepada seluruh aparat desa di Purwakarta jika diketahui ada warganya yang mengikuti aneka ritus yang dilaksanakan di Padepokan Dimas Kanjeng agar dilakukan pendataan untuk segera dijemput.
“Sejauh ini baru satu, ya Ibu Rukoyah itu. Tapi kalau ternyata di Padepokan Dimas Kanjeng ditemukan lagi warga Purwakarta tentu kita jemput sekalian,"pungkas Kang Dedi.
(san)