Perdagangan Organ Harimau Sumatera di Pekanbaru Digagalkan
A
A
A
PEKANBARU - Pihak Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) dan Polisi Kehutanan menggagalkan upaya perdagangan organ harimau Sumatera. Petugas menyita kulit harimau dan tulang belulang satwa dilindungi itu.
Petugas juga mengamankan dua pelaku yang diduga perdagang organ si Raja Rimba itu. Keduanya adalah Ahyar (48) dan Eko (37).
Kepala Seksi Wilayah II Balai Pengamanan dan Penegakkan Hukum (BPPH) Lingkungan Hidup dan Kehutan Wilayah II Pekanbaru Edward Hutapea mengatakan, keduanya ditangkap saat akan menjual organ harimau itu kepada pembeli di Batang Gangsal.
"Kedua tersangka yang merupakan warga Inhu ditangkap tim gabungan tadi malam," ucap Edwar, Rabu (29/9/2016).
Dari penelitian dan pengamatan, satwa yang dibunuh itu merupakan harimau dewasa. Ini dilihat dari ukuran seluruh kulit. Namun hingga kini petugas belum melakukan pendalaman dari mana keduanya mendapatkan kulit harimau tersebut.
"Keduanya baru kita tangkap, jadi kita belum mengetahui secara rinci berapa akan dijual dan dari mana asal organ harimau itu," tukasnya.
Penangkapan kulit harimau Sumatera itu merupakan hasil kerjasama dengan BBKSDA Riau, BKSDA Jambi, dan organisasi pencinta satwa WWF.
Petugas juga mengamankan dua pelaku yang diduga perdagang organ si Raja Rimba itu. Keduanya adalah Ahyar (48) dan Eko (37).
Kepala Seksi Wilayah II Balai Pengamanan dan Penegakkan Hukum (BPPH) Lingkungan Hidup dan Kehutan Wilayah II Pekanbaru Edward Hutapea mengatakan, keduanya ditangkap saat akan menjual organ harimau itu kepada pembeli di Batang Gangsal.
"Kedua tersangka yang merupakan warga Inhu ditangkap tim gabungan tadi malam," ucap Edwar, Rabu (29/9/2016).
Dari penelitian dan pengamatan, satwa yang dibunuh itu merupakan harimau dewasa. Ini dilihat dari ukuran seluruh kulit. Namun hingga kini petugas belum melakukan pendalaman dari mana keduanya mendapatkan kulit harimau tersebut.
"Keduanya baru kita tangkap, jadi kita belum mengetahui secara rinci berapa akan dijual dan dari mana asal organ harimau itu," tukasnya.
Penangkapan kulit harimau Sumatera itu merupakan hasil kerjasama dengan BBKSDA Riau, BKSDA Jambi, dan organisasi pencinta satwa WWF.
(san)