Bangkai Gajah Dievakuasi Ditemukan Banyak Luka Tombak
A
A
A
PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Riau bersama aktivis pencinta lingkungan dan satwa membantu upaya evakuasi bangkai gajah yang terjebak dalam kanal perusahaan akasia milik PT Arara Abadi di daerah Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.
Proses evakuasi hewan bertubuh besar ini tidak mudah. Alat berat pun dikerahkan untuk mengevakuasi gajah dari dalam kanal.
Setelah beberapa jam dilakukan evakuasi, akhirnya tim berhasil mengangkat bangkai gajah dari dalam kubangan lumpur.
"Saat dievakuasi, kondisi gajah sudah mati. Evakuasi menggunakan alat berat perusahaan," kata Ketua Rimba Satwa Foundation (RSF) Zulhusni, Kamis (8/9/2016).
Begitu sampai di darat, petugas mengamati banyak luka bekas benda tajam di sekujur tubuh hewan di lindungi dunia itu. Luka itu terlihat bernanah.
"Dugaan kita, gajah mati akibat banyak luka di tubuhnya. Lukanya seperti kena tombak," terang Zulhusni.
Gajah yang mati di kanal itu merupakan kelompok dari kawanan gajah penghuni Suaka Marga Satwa Balai Raja.
Kondisi kawasan konservasi Balai Raja ini sudah porak poranda disulap menjadi Hutan Tanaman Industri dan perkebunan kelapa sawit.
"Dulunya daerah itu adalah tempat habitat gajah. Tapi karena kondisi Balai Raja sudah hancur, maka gajah berkeliaran kemana-mana. Populasi gajah di sana sekarang sudah sangat kritis," imbuhnya.
Proses evakuasi hewan bertubuh besar ini tidak mudah. Alat berat pun dikerahkan untuk mengevakuasi gajah dari dalam kanal.
Setelah beberapa jam dilakukan evakuasi, akhirnya tim berhasil mengangkat bangkai gajah dari dalam kubangan lumpur.
"Saat dievakuasi, kondisi gajah sudah mati. Evakuasi menggunakan alat berat perusahaan," kata Ketua Rimba Satwa Foundation (RSF) Zulhusni, Kamis (8/9/2016).
Begitu sampai di darat, petugas mengamati banyak luka bekas benda tajam di sekujur tubuh hewan di lindungi dunia itu. Luka itu terlihat bernanah.
"Dugaan kita, gajah mati akibat banyak luka di tubuhnya. Lukanya seperti kena tombak," terang Zulhusni.
Gajah yang mati di kanal itu merupakan kelompok dari kawanan gajah penghuni Suaka Marga Satwa Balai Raja.
Kondisi kawasan konservasi Balai Raja ini sudah porak poranda disulap menjadi Hutan Tanaman Industri dan perkebunan kelapa sawit.
"Dulunya daerah itu adalah tempat habitat gajah. Tapi karena kondisi Balai Raja sudah hancur, maka gajah berkeliaran kemana-mana. Populasi gajah di sana sekarang sudah sangat kritis," imbuhnya.
(sms)