Warga Galang Dana untuk Kecelakaan Maut yang Tewaskan 13 Orang
A
A
A
BATANG - Kecelakaan maut yang menimpa belasan warga Dusun Bentol, Desa Sibebek, Kecamatan Bawang, tak hanya menyisakan duka bagi keluarga. Namun warga seluruh Kecamatan Bawang.
Penggalangan dana tersebut diumumkan oleh Kepala Dusun (kadus) Lobang Desa Sangobanyu, melalui masjid An Nur.
Kadus Lobang Desa Sangobanyu Rofiudin mengatakan, galang dana tersebut sebagai bentuk toleransi antar mereka. Nantinya uang hasil galang dana tersebut akan diberikan kepada para korban kecelakaan tersebut.
"Inisiatif dari kecamatan untuk menggalang dana dan diinfokan kepada desa melalui kepala desa untuk memberikan sumbangan seikhlasnya. Kemudian kami bawa kardus keliling kampung," katanya.
Dia mengaku ikut prihatin dengan kejadian tersebut. Pihaknya mengaku setelah mendapat kabar tersebut langsung mendatangi Puskesmas setempat.
"Kemarin dapat kabar itu (kecelakaan), saya langsung cek ke puskesmas. Ikut tahlil bersama juga, kan tadi malam langsung tahlilan bersama dengan ratusan warga lainnya," terangnya.
Diakuinya, kebiasaan warga Kecamatan Bawang memang naik mobil bak terbuka. Sebab bisa memuat banyak orang.
"Warga menganggap itu musibah. Sini juga keterbasan angkutan. Selain itu, jarang ada yang punya mobil tertutup (mobil station) dan muatnya juga sedikit," ungkapnya.
Diungkapkan, warga setempat terdapat 115 KK. Sehingga dia berharap penggalangan dana tersebut akan mendapatkan banyak dana untuk disumbangkan.
"Harapannya bisa terkumpul sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, kemudian dibawa ke pedukuhan, kemudian ke balai desa dan diserahkan ke kecamatan, untuk diserahkan ke para korban. Ada 20 desa di Kecamatan Bawang," pungkasnya.
Penggalangan dana tersebut diumumkan oleh Kepala Dusun (kadus) Lobang Desa Sangobanyu, melalui masjid An Nur.
Kadus Lobang Desa Sangobanyu Rofiudin mengatakan, galang dana tersebut sebagai bentuk toleransi antar mereka. Nantinya uang hasil galang dana tersebut akan diberikan kepada para korban kecelakaan tersebut.
"Inisiatif dari kecamatan untuk menggalang dana dan diinfokan kepada desa melalui kepala desa untuk memberikan sumbangan seikhlasnya. Kemudian kami bawa kardus keliling kampung," katanya.
Dia mengaku ikut prihatin dengan kejadian tersebut. Pihaknya mengaku setelah mendapat kabar tersebut langsung mendatangi Puskesmas setempat.
"Kemarin dapat kabar itu (kecelakaan), saya langsung cek ke puskesmas. Ikut tahlil bersama juga, kan tadi malam langsung tahlilan bersama dengan ratusan warga lainnya," terangnya.
Diakuinya, kebiasaan warga Kecamatan Bawang memang naik mobil bak terbuka. Sebab bisa memuat banyak orang.
"Warga menganggap itu musibah. Sini juga keterbasan angkutan. Selain itu, jarang ada yang punya mobil tertutup (mobil station) dan muatnya juga sedikit," ungkapnya.
Diungkapkan, warga setempat terdapat 115 KK. Sehingga dia berharap penggalangan dana tersebut akan mendapatkan banyak dana untuk disumbangkan.
"Harapannya bisa terkumpul sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, kemudian dibawa ke pedukuhan, kemudian ke balai desa dan diserahkan ke kecamatan, untuk diserahkan ke para korban. Ada 20 desa di Kecamatan Bawang," pungkasnya.
(nag)