Minim Bukti, Perhutani Pastikan Tak Ada Harimau Jawa di Lawu

Jum'at, 02 September 2016 - 18:55 WIB
Minim Bukti, Perhutani...
Minim Bukti, Perhutani Pastikan Tak Ada Harimau Jawa di Lawu
A A A
KARANGANYAR - Perum Perhutani KPH Surakarta, memastikan saat ini tidak ada spesies harimau jawa atau panthera tigris sondaica di Hutan Gunung Lawu. Satwa langka tersebut sudah lama dinyatakan punah oleh pemerintah sejak puluhan tahun yang lalu.

Waka ADM Perhutani Surakarta Haska mengatakan isu diketemukannya kembali spesies harimau jawa di Gunung Lawu, memang sudah berkembang sejak lama. Akan tetapi sampai saat ini tidak terbukti kebenarannya.

Pasalnya tidak ada warga yang melaporkan secara resmi ke Perhutani atau ke pemerintah bahwa melihat harimau jenis tersebut.

Selain itu tidak ada bukti otentik baik foto maupun video yang berhasil direkam oleh warga yang mengaku melihat.

Sehingga menurutnya isu masih hidupnya harimau jawa di Lereng Gunung Lawu tersebut hanyalah isapan jempol belaka. Atau bisa jadi hanya cerita legenda turun-temurun yang berkembang di tingkat masyarakat.

“Buktinya tidak ada dan itu hanya dalam bentuk cerita masyarakat, sehingga kami memastikan tidak ada harimau jawa yang hidup di Lawu saat ini,” ucapnya kepada Koran SINDO.

Dia mengatakan tidak adanya satwa tersebut di kawasan itu juga diperkuat dengan tidak adanya laporan dari warga yang mengaku kehilangan ternak mereka karena dimakan binatang buas.

Selain itu tidak ada bukti lain seperti jejak kaki atau sisa rambut kucing raksasa yang masih tersisa di gunung yang berbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur itu.

“Jika ada masyarakat yang melihat, silahkan lapor kepada kami dengan menunjukkan bukti serta lokasinya, nanti akan kita cek apakah benar satwa yang dimaksud adalah harimau jawa atau hewan jenis lain yang ada di Lawu,” ucapnya.

Sebelumnya Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Lawu Utara, Edi Saryono, mengatakan banyak warga sekitar yang mengaku melihat harimau di Lawu beberapa waktu terakhir.

Menurutnya warga melihat harimau di sebuah goa di Kawasan Jogolarangan Gunung Lawu. Namun pengakuan tersebut tidak disertai dengan bukti sehingga tidak bisa dipastikan apakah benar atau tidak.

Seperti diketahui, pemerintah telah menyatakan satwa endemis di Pulau Jawa itu punah sejak puluhan tahun lalu, kepunahan disebabkan karena berbagai hal, mulai dari wilayahnya yang terdesak oleh manusia hingga punah karena perburuan besar-besaran.

Namun pascadinyatakan punah, banyak warga di berbagai daerah yang ada di Indonesia mengaku melihat satwa tersebut, seperti di Gunung Merapi, Gunung Argopuro dan juga wilayah Grobogan.

Jika pengakuan itu benar maka bisa menyangkal kepunahan yang ditetapkan oleh pemerintah.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1337 seconds (0.1#10.140)