Prihatin Nasib Bayi Kembar Siam, Ketua RT Ini Galang Dana
A
A
A
CIAMIS - Prihatin dengan nasib warganya yang melahirkan bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan, Ketua RT di Ciamis ini mencoba mengetuk hati warga lainnya untuk memberi sumbangan.
Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan dari pasangan Gina Gantina, (19), dan Syarif Maulana (24), terlahir melalui operasi caesar di RSUD Ciamis sebulan lalu dan kini dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Sementara orang tuanya warga Lingkungan Panoongan, RT 04, RW 16, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis termasuk golongan kurang mampu karena Syarif hanya berprofesi sebagai buruh pemetik kelapa.
Dan untuk ongkos serta biaya di Bandung juga biaya operasi pemisahan bayinya tersebut tentunya memerlukan biaya yang cukup besar.
"Lahir di Ciamis melalui operasi sesar setelah itu langsung di rujuk ke rumah sakit Hasan Sadikin Bandung untuk tindakan selanjutnya karena kondisinya kembar Siam," ujar Ketua RT 04 bernama Heru saat ditemui sewaktu melakukan penggalangan dana Rabu (31/8/2016).
Menurutnya, saat ini bayi berada di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung sedang menjalani pemeriksaan dan observasi untuk tindakan selanjutnya. Orang tuanya yang hanya bekerja sebagai buruh pemetik kelapa harus bolak-balik Ciamis-Bandung.
Dikatakan, untuk ongkos ke Bandung dan biaya makannya Syarif terlebih dahulu mencari dan memetik kelapa setelah dua hari dan mendapatkan ongkos baru bisa berangkat ke Bandung untuk menengok anaknya.
"Kondisi ini seperti membuat kami warga Panoongan terketuk ingin membantu, sebagai bentuk kepedulian maka kami berinisiatif menggalang dana setidaknya untuk meringankan beban keluarga bayi kembar Siam," jelasnya.
Ditambah lagi, saat ini kondisi Gina, ibu bayi kembar siam ini tidak bisa melihat setelah melahirkan melalui operasi caesar. Saat ini masih dalam pemulihan.
"Bagi siapa saja yang merasa terketuk silahkan yang mau membantu akan sangat diterima," pungkasnya.
Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan dari pasangan Gina Gantina, (19), dan Syarif Maulana (24), terlahir melalui operasi caesar di RSUD Ciamis sebulan lalu dan kini dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Sementara orang tuanya warga Lingkungan Panoongan, RT 04, RW 16, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis termasuk golongan kurang mampu karena Syarif hanya berprofesi sebagai buruh pemetik kelapa.
Dan untuk ongkos serta biaya di Bandung juga biaya operasi pemisahan bayinya tersebut tentunya memerlukan biaya yang cukup besar.
"Lahir di Ciamis melalui operasi sesar setelah itu langsung di rujuk ke rumah sakit Hasan Sadikin Bandung untuk tindakan selanjutnya karena kondisinya kembar Siam," ujar Ketua RT 04 bernama Heru saat ditemui sewaktu melakukan penggalangan dana Rabu (31/8/2016).
Menurutnya, saat ini bayi berada di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung sedang menjalani pemeriksaan dan observasi untuk tindakan selanjutnya. Orang tuanya yang hanya bekerja sebagai buruh pemetik kelapa harus bolak-balik Ciamis-Bandung.
Dikatakan, untuk ongkos ke Bandung dan biaya makannya Syarif terlebih dahulu mencari dan memetik kelapa setelah dua hari dan mendapatkan ongkos baru bisa berangkat ke Bandung untuk menengok anaknya.
"Kondisi ini seperti membuat kami warga Panoongan terketuk ingin membantu, sebagai bentuk kepedulian maka kami berinisiatif menggalang dana setidaknya untuk meringankan beban keluarga bayi kembar Siam," jelasnya.
Ditambah lagi, saat ini kondisi Gina, ibu bayi kembar siam ini tidak bisa melihat setelah melahirkan melalui operasi caesar. Saat ini masih dalam pemulihan.
"Bagi siapa saja yang merasa terketuk silahkan yang mau membantu akan sangat diterima," pungkasnya.
(nag)